April mengumpat memaki Wawan sambil mengobati Emi, dia tak berhenti mengomel sejak tadi dan itu membuat Wawan jengah dan kesal. “Mau kemana lo? Gue belum beres ngomong!” sentak April begitu melihat Wawan berbalik hendak pergi. Wawan memutar bola mata menjawabnya seraya berlalu tak memperdulikan teriakan April di belakangnya. “Malam ini kamu harus tampil maksimal, Em. Uangnya banyak, nanti aku kasih langsung ke kamu, oke?” kata April bermanis-manis dulu demi membujuk Emi supaya mau tampil malam ini. Emi tahu itu hanya jebakan lain supaya dia mau melayani laki-laki lain lagi yang sudah membookingnya. “Mbak pikir aku nggak tau? Kalian memang berniat menjual aku, iya ‘kan!” geram Emi menatap April dengan penuh benci. April tak marah dengan sikap kasar Emi, itu sudah jadi makanan sehari-