Bagian 122 - Arti Mimpi Kedelapan Ketua Wilayah Surga

1318 Kata
Arges mendengar komentar-komentar mereka mengenai mimpi-mimpi tersebut. Ada banyak komentar negatif yang dikatakan oleh mereka. Mereka merasa ini adalah tanda peringatan.  “Kita tidak bisa simpulkan bahwa semua mimpi itu mengarah pada pernikahan Erebus dan Hemera. Tidak ada yang menunjukkan mimpi-mimpi itu bahwa pernikahan mereka akan membawa malapetaka.” Ucap Arges kepada mereka. Apa yang dikatakannya adalah untuk membantah pendapat mereka bahwa pernikahan Erebus dan Hemera adalah malapetaka.  “Kita perlu seseorang untuk mengartikan mimpi itu!” Ucap Otos. “Siapa yang bisa mengartikannya?” Tanya Gyges. “Apakah penghuni surga awal bisa melakukannya?” Tanya Briareus. “Penghuni surga awal pasti memiliki kekuatan untuk melakukannya!” Kata Brontes. “Siapa dar penghuni surga awal yang bisa melakukannya?” Tanya Briareus lagi. “Mungkin Ananke?” Kata Steropes. “Atau Dolos? Dia dekat dengan kita sekarang. Dia tinggal di wilayah surga bagian delapan. Kita lebih cepat memanggilnya dibandingkan penghuni surga awal lainnya!” Kata Steropes lagi setelah melakukan jeda saat berbicara. Kottus marah mendengar apa yang dikatakan oleh Steropes karena menyebut nama Dolos. “Dia sudah gila! Dia tidak masuk hitungan!” Ucap Kottus. “Aku tidak pernah berpikir bahwa dia gila!” Kata Steropes. “Dia memang sedikit aneh. Tapi dia tidak pernah berbuat jahat. Mengapa banyak sekali warga yang tidak menyukainya? Apakah salah untuk hidup menyendiri?” Kata Arges. “Jadi kau setuju untuk memanggil Dolos mengartikan mimpi kita?” Tanya Kottus kepada Arges. “Tidak juga!” Jawab Arges. “Apa yang terjadi?” Kata Kottus. Suara petir menyambar. Jarang sekali ada petir yang menyambar dengan kuat. Mereka semua kaget sehingga keadaan hening. Dari pintu ruangan mereka, terdengar suara tawa. Suara tawa yang sangat kuat yang membuat mereka penasaran, siapa yang menertawakan mereka.  “Siapa itu?” Kata Arges. “Buka saja!” Kata Arges lagi kepada Kottus yang berada di dekatnya. Saat Kottus mendekat, suara tawa itu berhenti, lalu suara ketukan pintu terdengar sangat kuat. Mereka juga menjadi terkejut karena itu. Kottus berkata, “Sebentar!” Suaranya sudah pasti terdengar hingga ke luar ke tempat orang yang mengetuk pintu tersebut. Saat ia membuka, ternyata itu adalah Dolos. Ia mengenakan baju yang kumuh dan jorok. Baju dengan rumbai-rumbai panjang hingga ke tanah. Ia tertawa sewaktu masuk kedalam.  “Apakah aku diundang?” Tanya Dolos mengolok-olok mereka lalu ia tertawa keras. Suara tawanya sangat kuat. Mereka menjadi geram dengan perlakuan Dolos di tengah-tengah rapat mereka.  Kottus berkata setelah Dolos lewat dari hadapannya. “Kami baru bercerita tentangnya, sekarang dia sudah langsung datang.”  “Apakah dia bisa mengendalikan cuaca? Mengapa ada bunyi petir yang kuat tadi?” Kata Brontes setelah Dolos melewatinya.  Dolos berjalan ke arah mereka berkumpul di sebelah Arges. Ia dengan santai tanpa rasa bersalah berjalan melalui mereka. Ia menyapa Arges dan berkata kepadanya agar ia menceritakan semua mimpi mereka agar ia bisa memberitahukan artinya.  “Apa yang kau inginkan? Darimana kau tahu bahwa kami memiliki mimpi yang ingin di artikan?” Kata Arges. “Suara kalian terdengar ke seluruh wilayah surga. Tidak mungkin aku yang lebih dekat dari kalian tidak mendengarnya dengan jelas!” Kata Dolos. “Sangat tidak mungkin. Dia pasti menguping pembicaraan kita. Sangat rendahan!” Ucap Steropes. “Aku tidak menguping! Aku tahu begitu saja. Hanya saja, aku perlu ucapan dari mulut-mulut kalian secara langsung untuk menceritakan mimpi-mimpi kalian secara singkat.” Kata Dolos.  Argres merasa tidak ada salahnya untuk mencoba. Ia menyuruh Efialtes untuk memberitahu mimpinya kepada Dolos. Setelah mendengar seluruhnya, Dolos memberikan arti dari mimpi itu.  “Wadi mengartikan sebuah hubungan ikatan yang erat. Warna hijau dari air tersebut menunjukkan berkat yang dihasilkan. Hubungan yang penuh damai tersebut retak dan mendapatkan sebuah sumber air lagi, maksudnya ia memutuskan hubungan yang satu dan melanjutkan hubungan intim dengan orang lain yang cocok disamakan seperti sebuah air mancur yang besar.” Ucap Dolos. “Siapa yang memiliki ikatan itu?” Tanya Efialtes. “Aku tidak bisa mengatakannya, silahkan cari sendiri.” Jawab Dolos. Kemudian giliran Otos untuk mengatakan mimpinya. Setelah ia menceritakannya, maka Dolos mengatakan, “Pohon menunjukkan sebuah kehidupan atau pribadi seseorang. Ada muncul seseorang yang iri, hingga akhirnya ia melakukan hal yang buruk kepada sesamanya. Pohon kerdil memaksudkan sifat buruk dari orang tersebut membuatnya ingin membunuh sesama penghuni manusia surga. Ia berhasil membuat pohon itu tumbang, maksudnya sifat buruknya mengalahkan dia dan semua yang buruk yang pernah dia pikirkan, dilampiaskannya kepada seseorang yang dianggapnya musuh.” Jawab Dolos.  Otos menanyakan siapa yang dimaksud, apa itu sedang terjadi sekarang, dan apa yang harus dilakukannya sekarang, tapi Dolos tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya tertawa selama mendengar pertanyaan dari Otos.  Sekarang giliran dari Briareus. Ia menceritakan mimpinya ketika Otos sudah lelah untuk mendesak Dolos memberitahunya, dan tidak berhasil. Dolos pun memberitahu arti mimpinya. “Bunga yang indah bisa mengartikan hubungan pernikahan atau wanita yang perawan. Karena bunga ini memiliki lis merah, itu berarti lebih cocok kepada seorang wanita cantik yang memiliki kesalahan yang fatal. Bunga yang dipetik memaksudkan seseorang yang mencoba merebut wanita cantik itu sehingga menghasilkan penumpahan darah. Akibat dari memetik bunga tersebut, atau merebut wanita cantik yang adalah milik seseorang, maka seluruh surga terkena dampaknya.” Jelas Dolos dengan teka-teki lagi. Briareus masih tidak mengerti siapa yang dimaksud dari mimpinya. “Apakah ini menunjuk kepada seseorang dalam keturunanku? Atau rakyat acara dari seluruh penghuni surga?” Tanya Briareus. Jawaban tidak didapatkan dari mulut Dolos.  Lalu Gyges penasaran dengan mimpinya. Ia ingin mencoba kemampuan Dolos dalam mengartikan mimpi. Dolos mengartikannya dan mengatakan, “Gunung mengartikan pemerintahan. Mengapa gunung kembar? Itu hanyalah cerminan dari apa yang terjadi dengan surga. Saat Gyges melompat, maksudnya seseorang telah membuat kekacauan di surga hingga pemerintahan surga tidak bertahan lagi dan hancur. Lava tempat Gyges masuk, mengartikan kehancuran kekal bagi wilayah surga.”  Mereka kaget. Ini tampak lebih jelas dari mimpi-mimpi sebelumnya. “Kau salah mengartikan mimpi! Batu lord of sunlight telah memberikan berkatnya karena kita melaksanakan lomba s*****a dengan baik!” Kata Gyges. Lalu masuklah ke cerita Kottus. Saat mendengar cerita itu, Dolos tertawa terbahak-bahak. Kottus tidak menghiraukannya. Ia tetap melanjutkannya karena ia tahu Dolos mendengar apa yang diucapkannya. Setelah Kottus selesai berbicara, Steropes melanjutkan kisahnya. Karena mimpi kedua ketua wilayah ini saling menyambung. Saat Steropes mulai bercerita Dolos tidak lagi tertawa. Malah ia dengan serius mendengarkannya.  “Apa arti dari mimpi itu?” Tanya Steropes. Dolos agak lama tertegun. “Pria dengan bayangan hitam, atau mungkin dia adalah sosok yang tidak bisa dilihat, menggambarkan pengaruh buruk pada seseorang. Ia dipengaruhi sehingga mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Satu bunga yang tidak mempan itu memaksudkan pilihan wanita yang ingin dihancurkannya. Awalnya itu tidak mempan. Di mimpi Steropes, dikatakan bunga itu hidup diantara kekejaman dari apa yang dihasilkannya. Saat semua bunga-bunga layu, dia tetap ada. Maksudnya, ia berhasil keluar dari kekacauan surga dan hidup dengan baik!” Kata Dolos dengan wajah datar. Kali ini wajahnya tidak seperti di awal yang tampak meremehkan mimpi-mimpi yang didengarnya. Tapi, setelah kedua mimpi ini diceritakan tatapan nya menjadi kosong seperti orang yang sedang syok. “Sekarang giliranku. Apa kau masih bisa mengartikannya?” Tanya Brontes. “Ya, aku bisa!” Katanya dengan lemas. “Pantai menunjukkan kedamaian yang langgeng. Tapi, pasir menggambarkan sebaliknya. Itu menggambarkan hubungan yang tidak kuat atau lemahnya sebuah landasan dalam melakukan hubungan. Pasir yang menyedot kakinya menunjukkan tidak adanya penyelesaian dari pertikaian yang terjadi. Sedangkan oasis yang dilihat oleh Brontes, hanyalah khayalan saja. Itu sama sekali tidak membantunya. Pohon kelapa dengan diameter yang sebesar tubuhnya mengartikan harapan palsu bahwa kondisi surga akan menjadi lebih baik!” Kata Dolos menyelesaikan kalimatnya.  Yang terakhir bercerita adalah Arges. Ia menceritakan mimpinya kepada Dolos dengan singkat. Dengan mudahnya Dolos langsung tahu apa yang dimaksudnya.  Dolos berbicara tentang apa arti dari mimpi itu. “Bagian surga sudah lenyap dengan api. Yang tersisa hanyalah wilayah-wilayah yang terpecah belah yang digambarkan seperti bunga-bunga merah yang keluar dari api yang besar tersebut.” Kata Dolos. Lalu ia keluar dari ruangan itu dengan mata yang terbuka lebar. Ia tidak berkata apa-apa lagi sambil menyeret kakinya berjalan keluar. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN