Bagian 104 - Hemera Terkenal

1139 Kata
Hemera dan Doris bertemu di surga bagian ke tiga tempat mereka tinggal. Hemera sedang berada di kamarnya sedang mengganti bajunya. Doris tahu tentang kedatangan Hemera. Ia langsung pergi ke rumah Hemera untuk memberikannya pelajaran. Doris marah kepada Hemera karena ia meninggalkannya dan pergi tanpa sepengetahuannya menuju surga bagian kedelapan untuk menemui Erebus. Ia sedikit iri juga kepada Hemera karena ia bisa pergi dengan mudah tanpa harus menakutkan ayahnya.  “Kami sudah resmi pacaran!” Teriak Hemera sambil melompat-lompat. Doris menganga. “Apa yang sedang kau katakan?” “Aku memiliki pacar!” Kata Hemera dengan lambat. Bahkan ia sempat mengejanya satu persatu karena melihat Doris yang hanya diam saja dengan mulut terbuka. “Apa yang kau katakan? Ini gila! Apakah kau akan menikah?” “Mengapa kau langsung mengatakan tentang pernikahan?”  “Bukankah pacaran berarti pernikahan akan terjadi?” Kata Doris, sambil memegang dadanya. “Jantungku terasa akan copot!”  “Aku tidak tahu akan seperti ini jadinya!” Kata Hemera. “Aku sangat senang!” Kata Doris yang langsung memeluk Hemera dengan erat. Ia bahkan mengeluarkan air mata. Hemera kaget dengan reaksi temannya itu. “Aku pikir kau akan marah!”  “Siapa penghuni surga yang tidak senang saat mendengar kata pernikahan? Ada yang mengatakan pernikahan lebih seru dibanding pertandingan!” Ucap Doris lalu melepas pelukannya dan menggoyang-goyangkan tubuh Hemera hingga ia pusing.  “Hentikan!” Teriaknya. “Aku hanya merasa senang!” “Kau bisa membuat tubuhku remuk hingga harus pergi kepada Epione!” Kata Hemera sambil tertawa kecil. “Aku tak menyangka kau punya pasangan. Tidak sepertiku yang jomblo!”  Hemera melotot. “Benarkah?” “Benar! Kau selalu ada di setiap waktuku. Mengapa aku harus berbohong. Tanpa kukatakan, kau sudah tahu situasinya!”  “Bagaimana dengan Empusa? Kau tidak menghitung dia sebagai seseorang yang membuatmu tertarik?” Kata Hemera dengan nada aneh menggodanya. “Kau ada-ada saja! Kami tidak ada apa-apa!” “Aku melihat kau menggodanya saat kita mengendap endap di pertandingan s*****a!” Tunjuk Hemera kepadanya. “Kau mengada-ada. Aku tidak menggodanya. Kau seharusnya berterima kasih, karena aku yang mencegatnya untuk tidak mengganggu kalian!” “I-ia.. aku hanya menggodamu saja!”  “Aku rasa kehidupanku berubah setelah meminum teh hitam tersebut. Aku rasa dari antara ketiga itu - keinginan, harapan dan misteri, pasti yang kuterima adalah keinginan. Aku mendapatkan keinginanku!” Kata Hemera. “Kau terus terusan membahas tentang teh hitam yang kau minum. Itu tidak benar. Kau sudah salah sangka!”  “Itu benar. Aku bisa merasakannya.”  “Aku rasa kau salah.” Ucap Doris lagi yang tak percaya.  Dewa Olimpus, ayah Hemera datang ke kamar, mengetuk pintu Hemera. Ia melihat Hemera dan Doris sedang berdua disana. Ia tersenyum kepada mereka.  “Kenapa ayah?” Tanya Olimpus.  “Ayah ingin kau keluar sebentar! Kalian berdua!” Ajak Olimpus.  Mereka pun keluar. Ada banyak orang disana. Ada delapan ketua dari setiap bagian wilayah surga yang datang ke rumah mereka. Ketua surga bagian pertama adalah Efialtes. Ketua surga bagian kedua adalah Otos. Ketua surga bagian ke tiga adalah Briareus. Ketua surga bagian keempat adalah Gyges. Ketua surga bagian kelima adalah Kottus. Ketua surga bagian ke enam adalah Steropes. Ketua surga bagian ke tujuh adalah Brontes dan ketua surga bagian ke delapan adalah Arges.  Di surga, setiap wilayahnya memiliki masing-masing ketua. Fungsi dari ketua ini adalah memperhatikan penghuni dan juga keunikan dari wilayah mereka. Ia harus memperhatikan setiap penghuni yang tinggal dan menjaga agar semua yang terlahir disana tercatat di catatan yang ada di gunung surga. Hemera bingung mengapa ada banyak orang di rumahnya. Doris muncul dari belakang Hemera lalu berkata, “Apakah kau memiliki kesalahan?” “Aku tidak melakukan apapun?” “Apa ini tentang pernikahanmu?” “Kau sudah gila!” Mereka berdua berbisik-bisik. Dewa Olimpus menyuruh mereka memberi salam kepada ketua-ketua dari masing-masing wilayah. Hemera dan Doris membungkuk kepada mereka.  “Mereka sengaja datang dari perwakilan wilayah surga untuk mengundangmu ke masing-masing wilayah mereka dan memperkenalkan musik. Pertunjukan kalian saat di pertandingan waktu itu, sangat hebat. Mereka tidak henti-hentinya untuk memujimu. Ada banyak penghuni surga juga yang ingin belajar tentang keahlian seorang penyanyi opera sepertimu!” Jelas ayah Hemera. “Benarkah? Aku tidak menyangka akan seperti ini!” Kata Hemera dengan senang. Hemera melihat Doris dan melakukan tos tangan. “Ayah bangga dengan apa yang kalian lakukan.” Puji Dewa Olimpus. Briareus, ketua wilayah surga bagian ketiga, tempat Hemera tinggal berkata, “Aku ingin menjadikan opera sebagai sebuah keahlian resmi di seluruh wilayah surga! Apakah kalian mau mengajarkannya kepada penghuni surga lain?”  “Tentu kami mau!” Kata Hemera dengan cepat.  Tiba-tiba Khaos datang ke rumah Dewa Olimpus. Ia memanggil Doris dengan suara keras. Semua orang disana bingung mendengar suara dari Khaos yang sangat besar hingga berteriak seperti itu. Dewa Olimpus menatap Doris. “Apakah kau memiliki kesalahan?” Tanya Olimpus kepada Doris. Doris hanya menggelengkan kepalanya kepada Khaos. Ia tidak tahu mengapa ayahnya bersikap seperti itu. Khaos masuk kedalam rumah Olimpus dan berkata, “Ternyata kau disini! Aku mendengar kau pergi melihat pertandingan penguji s*****a. Apakah itu betul?” “Kemarin aku memang pergi kesana!” Kata Doris.  Khaos sangat marah. Ia langsung membentaknya dan mengatakan perjanjian yang pernah dibuatnya dengan Doris, agar ia tidak pernah pergi kesana lagi.  Para ketua wilayah berusaha menenangkan Khaos.  “Mereka telah berhasil memperkenalkan musik ke seluruh wilayah surga. Seharusnya kau bangga!” Kata Gyges dengan tenang. Khaos memalingkan wajahnya dari Gyges dan melihat Doris. Ia menarik tangannya agar pergi dari rumah itu.  “Aku tidak mengizinkanmu untuk kesana, dan kau melanggarnya!” Terdengar kalimat kemarahannya seraya ia menjauh dari rumah Olimpus. Olimpus berteriak kepada Khaos. “Jangan kasar begitu kepadanya!”  “Dia terlalu berlebihan!” Kata Gyges yang melihat wajah Olimpus. Ketua dari masing-masing wilayah pun sudah mendapat persetujuan dari Dewa Olimpus bahwa opera mereka akan dinikmati seluruh wilayah surga. Dengan adanya pembicaraan ini, Hemera dan grup musiknya, akan berkeliling memperkenalkan musik mereka kepada penghuni surga dan merekrut siapapun yang ingin belajar tentang itu. Mereka berjanji bahwa keahlian ini akan diangkat secara nasional, dan tidak ada perdebatan bahwa musik tidak layak untuk dilakukan.  Olimpus sangat senang dengan ucapan dari ketua masing-masing wilayah. Ini adalah impian nya dari dulu. Ia harus merayakannya dengan Khaos. Tapi, melihat kondisi tadi, Olimpus harus menunggu untuk waktu yang tepat agar mereka bisa berbicara dengan baik. Para ketua wilayah itu pun permisi dari rumah Olimpus dan menunggu kedatangan opera mereka di setiap wilayah surga. Hemera dan Olimpus pun memulai perjalanan mereka. Mereka mulai berpindah-pindah tempat dan melakukan opera di setiap wilayah. Banyak yang suka dengan pertunjukan yang mereka lakukan. Penghuni surga berkata bahwa ini adalah kegiatan yang cocok sambil menunggu pertandingan s*****a kembali digelar. Semenjak itu, Hemera terkenal di seluruh surga karena suaranya. Opera menjadi kegiatan kedua yang disukai oleh banyak penghuni surga. Banyak yang datang khusus untuk belajar menyanyi ke tempat dewa Olimpus.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN