Bagian 103 - Kemenangan Erebus

1049 Kata
Doris langsung menarik Hemera dari hadapan Erebus. “Waktu kita tidak banyak! Ayo pergi!” Kata Doris mengajaknya berlari dari sana. Erebus melihat kepergian mereka, dan sadar bahwa namanya sudah dipanggil berkali-kali oleh Aporia agar berdiri di tengah lapangan pertandingan. Ia bergegas dan melambaikan tangan disana. Aporia langsung mengumumkan pemenang dari penguji s*****a kali ini. Suara sorak sorai dari penonton terdengar bergema. Nama Erebus disebut terus menerus oleh para penonton. Semua tampak senang dengan keputusan yang terjadi.  Batu Lord of Sunlight mengeluarkan cahaya-nya dan tubuh Erebus ikut bercahaya. Ini adalah yang terjadi saat seorang penguji s*****a memenangkan pertandingan. Saat tubuh Erebus bercahaya, bunyi terompet dari band Khaos. Bunyi itu sangat indah membuat perayaan kemenangan menjadi meriah. Ini pertama kalinya musik ikut dalam pertandingan s*****a.  Mereka melakukan arak-arak, membawa s*****a Mace Blast Stick ke wilayah surga bagian pertama hingga bagian kedelapan. Lalu berhenti di gunung s*****a di surga bagian ke delapan. ini adalah hal yang dilakukan oleh seorang penguji s*****a bersama para juri untuk memperkenalkan s*****a terkuat generasi ini. s*****a itu akan dipegang oleh Erebus sambil mengangkatnya tinggi-tinggi dan berkata, “Sudah lahir! Sambutlah!” Juri penguji s*****a mengikuti Erebus di belakang mereka. Mereka menaiki sebuah papan dengan tempat duduk di atasnya. Ada roda yang berputar dan itu didorong oleh beberapa penguji s*****a level rendah. Matton duduk paling depan, sedangkan lima juri penguji lain duduk di belakang nya. Di belakang para juri, ada delapan besar pembuat s*****a yang mengikuti mereka. Mereka bisa ikut, bisa juga tidak. Tapi, untuk pembuat s*****a yang menang, wajib ikut karena ia dan Erebus yang akan meletakkan s*****a itu di gunung s*****a.  Penghuni surga bebas mau mengikuti ritual ini atau tidak. Kali ini, ada banyak penghuni surga yang mengikuti mereka berjalan. Mereka berbaris panjang hingga beribu-ribu kilometer. Mereka berjalan hingga sampai di gunung s*****a, mereka berhenti. Juri penguji s*****a harus keluar dari tempat mereka dan berjalan kaki bersama yang lain. Matton memanggil Batu Lord of Sunlight, lalu batu itu berada di atas Erebus. Mereka berjalan mendaki dan melewati rumah Dolos. Ia menatap Erebus seraya mendaki jauh ke atas.  Sampai di ruang s*****a, pintu terbuka. Erebus, pembuat s*****a, dan keenam juri penguji masuk ke dalam ruangan tersebut. s*****a itu akan diletakkan di depan mereka, di sebuah tempat persembahan dengan batu yang didudukkan membentuk sebuah meja. Erebus meletakkan senjatanya disitu, dan melipat tangannya memberi hormat. Bia, pembuat s*****a Mace Blast Stick berada di sebelahnya. Mereka serentak memberikan hormat saat s*****a itu diletakkan.  Matton dan lima juri penguji membacakan mantra yang memiliki arti bahwa s*****a itu sudah diuji dan layak menjadi persembahan mereka kepada wilayah surga yang mereka tempati. s*****a itu sebagai lambang kejayaan di generasi mereka, dan kedamaian akan selalu meliputi mereka, tanpa batas.  Selesai mereka meletakkan s*****a batu lord of sunlight melarang mereka untuk pergi. Pintu untuk mereka keluar tidak terbuka. Matton mencoba berkomunikasi dengan batu lord of sunlight. Tempat tersebut harus disegel dengan kuat dan ada penjaga yang menjaganya. Matton mematuhi perintah dari batu tersebut. Ia menyegel tempat tersebut dan memberikan penjaga untuk menjaga tempat s*****a tersebut.  Mereka pun bisa keluar dengan mudah setelah melakukan itu. Penghuni surga bertepuk tangan saat melihat mereka keluar dari dalam sana. Mereka pun menuju ke rumah masing-masing. Fans dari Erebus memberikannya banyak hadiah, mulai dari makanan dan juga bunga. Fans Erebus sangat banyak di surga wilayah ke delapan. Selama perjalanan berjalan menuruni gunung s*****a, banyak yang menyapa Erebus yang membuatnya harus berhenti untuk berbicara kepada mereka. Ia sampai bingung harus melihat ke arah mana saat menerima hadiah. Tapi, ada satu tatapan yang membuatnya berhenti seketika. Hemera berdiri di dekat kerumunan para gadis tersebut. Lalu seperti hipnotis, ia berdiri menatap Hemera dan berjalan menujunya dengan tangan ke depan menyambutnya. Para wanita itu menyingkir dan memberikan jalan kepada Erebus menuju Hemera. Sampai di depan Hemera, ia langsung menyodorkan tangannya dan memegangnya dengan erat.  Hemera tampak sangat malu karena Erebus berhenti hanya untuk melihatnya. Ia menatap Erebus dengan malu-malu. Erebus berkata kepadanya, “Kau datang!”  Saat Erebus berkata seperti itu, semua orang disana berbisik-bisik. Mereka memperhatikan apa yang terjadi pada Erebus yang tak biasanya memperlakukan seseorang seistimewa itu.  Hemera menjawab Erebus. “Ya, aku ingin ada di saat terbaikmu!”  “Apakah kau akan memberikan hadiah untukku?” Tanya Erebus. “Tentu! Mendekatlah!”  Erebus mendekat, lalu Hemera mencium pipinya. Wajah Erebus memerah. Semua yang ada di sana bertepuk tangan dan berteriak histeris.  Poine yang masih melihat kejadian itu berkata, “Cinta… cinta… kau membuat mereka berdua menjadi gila!” Lalu ia pun pergi.  Mereka pun turun seraya Hemera dan Erebus bergandengan tangan. Hemera dan Erebus berjalan di barisan belakang saat mereka berjalan melewati rumah Dolos. Saat mereka tinggal berdua, Dolos memanggil nama Hemera. Ia berbalik ke belakang melihat siapa yang memanggil. “Ya?” “Kau akan rasakan kepedihan dari keputusanmu! Bunuh.. bunuh..” Kata Dolos. Mereka berdua tidak mengerti apa yang dimaksud olehnya. Mereka kembali berjalan karena Erebus berkata bahwa ia memang ada gila-gilanya.  “Dia juga pernah mengatakan hal yang tidak masuk akal padaku. Hiraukan saja apa yang dikatakannya!” Kata Erebus dan menggenggam tangan Hemera lebih keras. “Apakah kita sepasang kekasih sekarang?” Tanya Erebus. “Mengapa kau meragukannya?”  “Aku hanya ingin dengar langsung dari bibirmu yang indah!” “Aku tidak bisa memastikannya sebelum kau bertemu dengan orang tuaku!” “Tentu, aku ingin bertemu mereka!” Kata Erebus. Mereka kembali ke rumah masing-masing. Erebus berjalan bersamanya hingga wilayah surga bagian ketiga. Mereka berpisah disana dan Erebus berjalan terus menuju tempatnya, di surga wilayah kedua. Erebus tak berhenti tersenyum sambil berjalan. Ia memikirkan Hemera dan tak percaya bisa menggenggam tangannya. Saat sampai di tempat pengajaran murid-muridnya menyambut. Murid-muridnya dan juga murid dari teman penguji lainnya ikut menyambut juga. Mereka memberikan selamat karena kemenangannya. Erebus sayangnya harus menunggu hingga seluruh teman-teman penguji s*****a elit sadar dan kembali pulih. Hanya dia yang tersisa di sana sebagai guru penguji elit. Yang lainnya berada di surga bagian kedelapan bersama dengan Epione. Ia seharusnya menjenguk teman-temannya saat berada disana. Tapi, ia mengutamakan Hemera. Ia terlalu kasmaran sehingga melupakan teman-temannya.  “Guru, tadi hebat sekali!” Kata Kirk muridnya. Panakea juga berkata yang sama. “Aku ingin seperti guru nantinya!” Ucapnya. Ia memeluk murid-muridnya itu karena terharu dengan ucapan mereka. Erebus meninggalkan mereka, dan pulang ke rumahnya. Ia berjalan sendiri dan berharap ada sesuatu yang dimakannya ketika sampai disana.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN