Bagian 105 - Erebus dan Hemera Terkenal

1142 Kata
Nama Hemera terkenal di seluruh wilayah surga setelah pentas yang ia lakukan sebagai penyanyi opera. Sedangkan Khaos, berhasil ditenangkan oleh Olimpus. Ia mengizinkan Doris untuk ikut tour opera, tapi ia tidak mengizinkannya berbaur dengan para juri penguji s*****a, terutama Poine.  Erebus berencana untuk melamar Hemera. Kedua pribadi ini adalah tokoh masyarakat yang sangat dielu-eluhkan. Setiap berita tentang mereka, seperti sebuah surat cinta bagi para penduduk surga. Setelah diketahui bahwa Erebus dan Hemera adalah sepasang kekasih, semua penghuni surga semakin heboh. Semua sangat menyayangi mereka berdua.  Para penguji s*****a elit akhirnya sudah sembuh dan kembali ke surga bagian ke dua. Mereka sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Selama mereka dirawat di surga bagian kedelapan oleh Epione, mereka tidak tahu kabar terbaru tentang apa yang terjadi. Cukup lama mereka dirawat disana. Mereka pun mengetahui bahwa Erebus adalah pemenang dari penguji s*****a tersebut. Saat mereka kembali, mereka memberi selamat kepada Erebus dan berjanji akan mengadakan pesta kemenangan bersama mereka.  Sebuah pesta pun dibuat untuknya. pesta itu diadakan di dalam teater, tempat latihan murid-murid Amfiaraus. Lapangan mereka cukup luas untuk membuat sebuah pesta kecil-kecilan. Semua membagi tugas. Amfiaraus menyiapkan buah. Askalafos menyiapkan meja dan dekorasi, Empusa mengambil bunga yang bisa dijadikan teh. Ia sengaja mengambilnya dari Khloris. Hekate yang menyiapkan lapangan agar tampak lebih bersih. Ia memegang sapu untuk memastikan sekitar mereka bersih untuk dipakai, dan lain-lain. Erebus tampak senang saat mereka melakukannya. Ia sudah berupaya menolak, tapi mereka tetap memaksa. Ini memang sudah kebiasaan dari para penguji elit.  Kerberos termenung. Ia duduk di kursi murid menatap teman-temannya sibuk dengan persiapan pesta. Hekate mendekatinya. Hubungan mereka akhir-akhir ini lebih baik. Ia memegang sapu dan meninggalkan s****h yang telah disapunya. “Mengapa kau tampak sedih? Kau tidak ingin membantu yang lain untuk mempersiapkan pesta?” Tanya Hekate. Kerberos menatap Erebus. Hekate memperhatikan pandangan mata Kerberos.  “Kau kenapa?” Kata Hekate lagi. “Seharusnya aku yang menang dalam pertandingan ini. Tapi, dia merebut s*****a yang seharusnya ku pakai!” Kata Kerberos. “Kau membicarakan Erebus!” “Dia telah merebut semuanya. Tidakkah ia mempertimbangkan yang lain? Dia mengambil semua milikku!” “Kau berlebihan!”  “Itu memang yang terjadi. Jika dia menolak s*****a itu, pasti aku yang akan memenangkan pertandingan.” “Akan lebih parah jika kau menggunakan s*****a itu, tapi tampak tidak ahli menggunakannya. Percayalah, kemenangan untukmu sudah pasti ada.” Kata Hekate. “Dia seharusnya tidak memiliki semuanya. Ia merebut kemenangan yang seharusnya milikku. Ia juga memiliki seseorang yang dia cintai yang seharusnya milikku. Tak dapat dipercaya!” Ucap Kerberos sambil mengepal tangannya. “Dia sudah memiliki kekasih. Mungkin mereka akan menikah. Pacarnya juga sangat terkenal. Mereka sangat dicintai rakyat surga. Memang dia sempurna.” Puji Hekate. Kerberos terkejut mendengar bahwa Erebus memiliki kekasih. Ia bertanya siapa itu. Ternyata gadis yang menjadi pacar Erebus dikenalnya. “Hemera!?” Kerberos terkejut. “Ya, Hemera! Kita pernah dijodohkan kepadanya. Anak dari Olimpus!” Mendengar apa yang dikatakan oleh Hekate, membuat hati Kerberos makin mendidih. Ia merasa segala miliknya telah diambil oleh Erebus. Ia berdiri dan pergi keluar dari arena. Hekate menanyakan kemana dia, tapi Kerberos tidak menjawab. Ia berteriak memanggil, tapi tak juga menoleh. “Apa yang terjadi padanya?” Pesta pun dimulai. Mereka berteriak saat kedua gelas tersebut saling bersentuhan. Erebus bertanya kepada teman-temannya, karena hanya Kerberos yang tidak ada di sana. Mereka tidak ada yang tahu. Hekate tutup mulut dengan apa yang terjadi. “Aku akan mencarinya nanti!” Kata Erebus. Mereka meneruskan pesta dan bersenang senang. Secara bergantian teman-temannya mengucapkan selamat atas kemenangannya dan juga atas hubungan percintaannya. Mereka mendoakan agar pernikahan yang akan segera dilakukan, berjalan mulus tanpa kendala. “S-stop.. s-stop! Apa yang kalian bicarakan? Aku belum menikah, dan tidak usah se-senang itu!” Bantah Erebus. “Tidak usah merendah!” Kata Empusa. Semua tertawa melihat wajah Erebus yang memerah.  Hekate menundukkan diri. Ia khawatir dengan temannya Kerberos. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya tentang kondisi yang dihadapi oleh Kerberos. Ia mencoba bersabar mencari jalan keluar atau setidaknya, jalan tengah dari masalah ini.  Selesai pesta, teman-temannya itu membereskan kekacauan yang mereka lakukan. Ia mendekati Keuthonimos yang menyandar di tembok yang cukup jauh dari lapangan lokasi pesta. Erebus sengaja mengamati Keuthonimos, kapan dia akan sendiri. Ia ingin berbicara berdua dengannya.  Keuthonimos melihat Erebus menyapanya. Ia meneguk sedikit minuman tehnya, dan bertanya, mengapa ia menemuinya saat tidak ada orang disekelilingnya. “Aku ingin membicarakan pertandingan kemarin. Aku sama sekali tidak membencimu atau memilih-milih seseorang untuk menjadi teman. Aku menganggapmu teman terbaikku. Aku hanya ingin pertandingan kemarin tidak membuatmu membenciku.” Kata Erebus. “Tentu tidak! Aku tidak pernah berpikir begitu. Pertandingan itu hebat. Kau bisa mengalahkan s*****a bubble yang sangat kuat dengan mace mu. Aku tidak akan lupakan itu. Itu adalah sebuah kenangan yang patut untuk diingat. Sebuah kebanggaan bisa sampai ke final dan bertarung denganmu!” Kata Keuthonimos dengan senyuman. “Aku hanya tidak ingin ada kebencian diantara kita. Aku hanya memaksimalkan senjataku!” Kata Erebus lagi dengan sangat menyesal. “Sebagai tanda permintaan maafmu diterima, bolehkah kita berpelukan?” Tanya Keuthonimos. “Tentu!” Mereka pun berpelukan. Keuthonimos menepuk punggung Erebus dengan lembut. Keuthonimos mulai memaafkan apa yang terjadi sebelumnya, dan mencoba tak mengungkitnya lagi. Kharon melihat itu. Ia menggoda mereka berdua. Dengan cepat Erebus dan Keuthonimos melepaskan pelukan mereka.  “Apa yang kalian lakukan?” Tanya Kharon. “Kami hanya sedang membicarakan pertandingan. Kami ingin menyingkirkan kesalahpahaman saja!” Kata Keuthonimos. “Ohh begitu.. kalian sekarang sudah lebih baikkan!” Kata Kharon. Erebus melihat semua teman-temannya sudah selesai membersihkan meja pesta. Ia kemudian menyuruh mereka berkumpul, karena ia ingin mengatakannya secara resmi kepada mereka.  “Tak lama lagi, aku akan berbicara dengan orang tua Hemera tentang hubungan kami. Kami ingin agar kami segera melangsungkan pernikahan. Aku merasa kalian harus tahu ini, dan kalian adalah penghuni surga pertama yang tahu ini.” Kata Erebus.  Mereka sangat senang mendengar itu. Mereka bertepuk tangan dan menanyakan kapan pesta itu berlangsung. Erebus juga tidak tahu waktu yang pasti. Tapi, ia ingin mau teman-temannya mengetahui apa yang terjadi pada dirinya.  “Ini berita baik! Kau sangat beruntung mendapat istri yang cantik!” Kata Keuthonimos.  “Aku akan melihat orang tuanya setelah dari sini. Ada yang mau ikut denganku?” Tanya Erebus. Tak ada yang tunjuk tangan. Sepertinya semua sangat sibuk untuk menikmati kehidupan sederhana mereka. Hadiah apapun yang Erebus tawarkan, tidak akan membuat integritas mereka goyah.  “Aku akan berikan apapun yang kalian mau! Tenang saja!” Kata Erebus. “Apa saja?” Tanya Amfiaraus terkejut.  “Benar!” Angguknya. “Berikan calon istrimu!” Kata Kharon nyeletuk tiba-tiba. Amfiaraus menatap Kharon. “Kita sepemikiran!” Mereka tertawa karena candaan itu. “Aku tidak bisa berikan itu. Dia belum menjadi milikku yang sah!” Kata Erebus, dan semua menggodanya karena perkataannya yang romantis. “Aku berharap kau baik-baik saja disana nanti!” Kata Empusa.  Setelah selesai pesta dan semua sudah dibersihkan, Erebus meninggalkan mereka disana.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN