Bagian 85 - Dolos si Pembaca Wajah

1054 Kata
Pertandingan final tinggal sedikit waktu lagi. Pemilihan pembuat s*****a sudah keluar. Erebus menggunakan s*****a milik Bia. Akhelous memilih Hekate untuk menggunakan Jr. Nuclear Weapons. Akis memilih Kharon untuk menggunakan s*****a Dust g*n. Akheron memilih Keuthonimos untuk menggunakan Dragon Gloves. Alfeus memilih Empusa untuk menggunakan Pedang Dewa. Asopus memilih penguji Kerberos yang menggunakan Tongkat. Kladeus memilih Askalafos untuk menggunakan s*****a Magnet-nya. Eurotas memilih Keuthonimos untuk menggunakan s*****a Bubble. Setiap nama ini sudah diberikan kepada juri penguji s*****a. Setelah nama diberikan, maka pembuat s*****a tidak bisa menggantikannya lagi dengan alasan apapun. Semua nama itu akan disahkan dengan materai yang menunjukkan bahwa semua yang berlangsung dalam final tidak ada kecurangan. Setelah nama-nama ditulis dengan sah, saatnya mengkaitkan penguji s*****a dengan s*****a pilihan mereka. s*****a yang dikaitkan akan terikat selama pertandingan. s*****a itu akan menyatu ke tubuh mereka sehingga apapun yang terjadi dengan tubuh mereka akan dihitung sebagai akibat dari serangan s*****a yang kuat. Seluruh penguji s*****a dipanggil membawa s*****a mereka masing-masing. Mereka akan pergi ke gunung s*****a di surga bagian kedelapan. Di surga inilah mereka akan membuat perjanjian dan mengikat tubuh mereka dengan s*****a itu sehingga memiliki koneksi. Saat selesai pertandingan, pengikat tubuh itu tidak akan otomatis terlepas dari mereka. Sehingga mereka tidak akan bisa menggunakan s*****a itu lagi setelah selesai pertandingan. Gunung s*****a adalah gunung yang terletak di wilayah surga bagian ke delapan. Wilayah ini terdiri dari dua gunung yang bersebelahan. Gunung yang pertama bernama gunung s*****a, dan gunung kedua disebut gunung surga. Gunung s*****a adalah tempat s*****a-s*****a terbaik yang dipajang untuk s*****a yang menang dalam pertandingan. Sedangkan gunung surga, adalah gunung yang menyimpan catatan kelahiran dari semua rakyat surga. Di dalam surga bagian ke delapan ada pria yang tinggal di gunung s*****a. Rumahnya berada di atas bukit dan dekat dengan s*****a yang diletakkan di sana. Saat ada upacara di surga bagian ke delapan dan mereka pergi ke gunung s*****a, maka mereka akan melewati rumahnya. Nama penghuni surga itu adalah Dolos. Ia memiliki kelebihan yang berbeda dari yang lainnya. Ia bisa membaca raut wajah dan mempengaruhi seseorang. Banyak yang tidak mau mendekatinya karena sikapnya itu. Mereka semua naik menuju gunung s*****a. Yang akan pergi untuk upacara pengikatan, ada ketua juri bersama dengan pengawasnya, delapan penguji s*****a bersama s*****a nya dan juga delapan pembuat s*****a. Mereka akan melakukan upacara di gunung tersebut. Mereka berjalan berbaris dengan juri penguji s*****a berada di depan memandu mereka. Mereka melewati rumah Dolos. Ia menatap barisan tersebut dengan senyuman mengerikan. Ia menatap Matton ketua juri dengan tajam. Kemudian saatnya Kerberos yang melewatinya. Ia melihat ke mata Kerberos. Ia tersenyum ramah kepada Kerberos tidak seperti kepada yang lain. Senyumannya tampak sangat tulus. Melihat ekspresi Kerberos membuatnya penasaran. Ia tidak pernah melihat Dolos sebelumya keluar dari rumah dan tersenyum kepadanya seperti itu. Karena dalam barisan, ia tidak bisa menyapanya. Mereka masuk ke dalam ruangan s*****a. Kanan dan kiri terdapat pajangan-pajangan s*****a terhebat di surga. Mereka masuk ke inti ruangan s*****a itu lalu satu-satu dari penguji s*****a berdiri di tengah ruangan. Para juri penguji mulai membacakan surat perjanjian kepada mereka dan menjatuhkan darah penguji s*****a ke dalam catatan perjanjian tersebut. Satu catatan perjanjian untuk satu penguji s*****a. Setelah juri s*****a membacakan surat perjanjian, sekarang adalah giliran dari penguji s*****a untuk mengucapkan janji mereka hingga selesai. Saat penguji s*****a bersama senjatanya berdiri di tengah dan tubuh mereka bersinar, itu menunjukkan bahwa mereka sudah menyatu dengan senjatanya. Ada sebuah ikatan batin yang terjadi. Mereka melakukannya secara bergantian hingga terakhir giliran Keuthonimos. Setelah itu, ritual penyatuan penguji s*****a selesai. Mereka kembali ke rumah mereka masing-masing, karena ritual untuk melakukan penyatuan s*****a sudah selesai. Mereka tinggal menunggu untuk melangsungkan babak final penguji s*****a. Erebus keluar dari ruangan s*****a. Ia tertinggal sendiri disana. Ia tidak langsung pulang bersama mereka karena ia ingin melihat jenis-jenis s*****a yang sebelumnya pernah dibuat dan bersejarah. Sangkin asyiknya, hanya tinggal dirinya sendiri yang berada di sana. Untuk masuk ke ruangan penyimpanan s*****a di puncak gunung itu, harus memiliki hubungan dengan pertandingan s*****a. Orang-orang yang masuk haruslah orang yang termasuk dalam delapan penguji s*****a yang akan bertanding beserta juri s*****a. Selain dari mereka, tidak boleh. Kecuali saat penyatuan s*****a ke tubuh penguji s*****a, para pembuat s*****a boleh ikut masuk kesana. Untuk dapat masuk ke dalam ruangan penyimpanan juga harus mendapat izin dari juri penguji. Saat sudah masuk, dan urusannya telah selesai di dalam ruangan penyimpanan s*****a, mereka yang keluar dari ruangan itu tidak bisa masuk lagi. Untuk dapat masuk lagi, mereka harus meminta izin dari juri penguji s*****a terlebih dahulu lalu bisa masuk. Kalau tidak, mereka tidak akan bisa masuk. Jadi Erebus memanfaatkan waktunya selagi ada di dalam ruangan karena ia tidak akan bisa kembali kesana tanpa persetujuan juri penguji s*****a. Saat keluar dari tempat itu, Erebus harus melewati rumah Dolos. Ia melihat rumah Dolos yang kecil dan tampak aneh, karena rumah itu tampak tua dan tidak terurus. Saat ia sibuk melihat ke arah rumah, ia berhenti karena menabrak Dolos yang berdiri di depannya. “Aku bisa membaca dari wajahmu, bahwa sebentar lagi kau akan berseri-seri. Itu semua karena sebuah bunga yang hidup di dalam hatimu yang membuat hatimu menjadi wangi untuk waktu yang lama. Sayangnya bunga yang dipetik dari tangkainya akan segera melayu. Wajah itu akan berubah sebaliknya, menghitam dan penuh dengan balas dendam!” Kata Dolos yang langsung berkata hal yang tidak masuk akal. Padahal Erebus tidak memintanya atau pun berbicara padanya. “Kau tidak apa-apa?” Tanya Erebus lembut. “Aku bisa merasakan kekuatan yang besar di dalam sini!” Kata Dolos menunjuk ke hati Erebus. “Aku bisa merasakannya. Inilah yang harus kau lalui, suatu pemerintahan yang tidak akan bisa bersatu!” Kata Dolos lagi. “Apa maksudmu? Apa yang kau bicarakan?” Kata Erebus lagi. “Mulailah dari yang manis-manis. Ketika sarinya sudah habis, maka yang tersisa hanyalah yang pahitnya saja. Meski kau mengisap sedikit-sedikit dengan alasan bahwa itu akan bertahan selama-lamanya, sayangnya cepat atau lambat rasa manis itu akan hilang dan diganti dengan rasa pahit.” Kata Dolos. Erebus menggelengkan kepalanya. Ia langsung meninggalkan Dolos dengan sopan. Ia membungkuk sebentar lalu permisi kepadanya untuk pergi. “Ingat ucapanku!” Teriak Dolos melihat Erebus pergi. Erebus tidak menjawab. Ia hanya pergi begitu saja meninggalkan Dolos. Ia berjalan menuruni gunung s*****a sambil membayangkan wajah Hemera. Ia tidak berhenti tersenyum mengingat apa yang telah terjadi sebelum waktu ini - saat ketika ia bertemu dengan Hemera di taman Khloris dan di arena tempat mengajarnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN