Bab 7 Rencana di bungkus manis.

1708 Kata
Setelah menyelesaikan sarapannya meskipun dengan keadaan sarapan sambil berjalan sembari menuju ke arah kampus keduanya akhirnya tiba di tempat tujuan namun apa yang keduanya pikirkan saat itu ketika tiba di Sekolah dan akan mulai belajar dengan nyaman ternyata apa yang menjadi bayangkan itu semuanya sirna ketika seluruh tatapan mata orang yang ada di dalam ruang kelas saat itu menatap tajam ke arah Nayla dan juga Kayla berada. Kedua gadis itu saling menatap satu sama lain seolah tengah mencari jawaban dari saudari kembarnya namun keduanya tidak mendapatkan jawaban itu hingga akhirnya Kayla mengajak Nayla untuk menuju ke bangku dan duduk di sana. Dan setelah ia duduk di bangkunya ada salah seorang teman dari Nayla yang datang mendekati keduanya kemudian duduk di samping kedua gadis kembar itu. Dan disaat itulah Nayla mulai bertanya pada temannya saat itu. "Ada berita apa sih memangnya kenapa mereka menatap aku dan juga Kayla dengan tatapan yang mengerikan seolah mereka tengah menyudutkan tapi bukan itu, aku merasa mereka kasih ya? atau mungkin marah?" ucap tanya Nayla kemudian yang bertanya pada teman yang ada di sebelah bangkunya saat itu. Gadis itu mencoba untuk mencari tahu jawabannya. "Apa kalian yakin tidak tahu? apa kalian belum melihat foto yang terkirim di grup?" ucap tannya teman yang ada di samping Nayla saat itu. Dan ucapan teman Nayla itu mampu membuat Nayla serta Kayla saling menatap kembali satu sama lain dan sedetik kemudian keduanya segera mengambil ponselnya masing-masing lalu melihat grup chat yang tadi teman Nayla itu katakan. Seketika itu pula kedua mata Nayla dan juga Kayla membelalak lebar ketika keduanya melihat ada foto Papanya di sana namun yang membuatnya begitu terkejut adalah ketika mereka tahu jika papa Nayla dan juga Kayla tidak dengan mamanya serta di caption foto tersebut yang benar-benar membuat keduanya merasa dunianya hancur seketika. "Terdeteksi pasangan selingkuh dari papa si kembar." Ucap caption di foto tersebut. Dan pengirimnya adalah nomor yang tidak terdaftar. "Astaga!" ucap Nayla dan juga Kayla kemudian. Hingga terlihat tiga orang gadis yang datang menuju ke bangku ya keduanya tempati. Tampak begitu angkuh dan sombong. "Kamu dapat apa setelah menyebar foto Papa kita? mereka hanya duduk berhadapan hanya makan bersama mungkin mereka teman kantor atau mungkin mereka Dokter dan pasiennya lalu kenapa kamu merumorkan tentang itu di grup chat? apa karena kamu tidak bisa bersaing dengan kita secara nyata makanya kamu melakukan hal itu? lalu kamu mendapatkan apa setelah mengunggahnya?" ucap Kayla saat itu yang turun tangan di mana kata-kata gadis yang terkenal pendiam itu begitu menohok ketika Gadis itu berbicara, dan seketika itu pula gadis yang ternyata memang pengunggah foto itu ingin berkelit namun Nayla langsung menyahutnya. "Vina Margaret! memang dasar kamu itu ya benar-benar sangat tidak berperasaan bisa-bisanya ada orang yang punya hati begitu jelek seperti kamu. Astaga aku tidak bisa membayangkannya," ucap Nayla kemudian dengan antusiasnya. Dan ketika gadis yang bernama Vina itu akan menyahutnya terlihat Pak Guru yang sudah berjalan mendekat menuju ke arah kelas tersebut akhirnya kedua teman Vina itupun meraih kedua lengan Gadis itu dan mengajaknya untuk duduk ke bangkunya semula. "Tenang Vin, kita akan mencari cara lain lagi untuk membuat si kembar down," ucap salah seorang teman Vina di sana. Dan waktu pun berjalan cepat hari itu jam pelajaran pun sudah selesai waktu keduanya untuk pulang sekolah dan sudah pukul tiga sore saat itu seperti biasa Nayla dan juga Kayla tidak ingin langsung pulang ke rumah karena kedua orang tuanya tidak ada di rumah hari itu namun Nayla dan juga Kayla ingin memutuskan untuk menghubungi kedua orang tuanya untuk memastikan apakah nanti mereka akan pulang ke rumah atau tidak. "Kalau begitu kamu menghubungi Mama dan aku yang akan menghubungi Papa ya Kay?" ucap Nayla saat itu pada saudari kembarnya dan Kayla hanya bisa menggangguk patuh. Saat itu Keyla dan juga Nayla langsung menghubungi kedua orang tuanya masing-masing beberapa saat Kayla menghubungi mamanya ia langsung tersambung oleh mamanya namun Nayla masih terus mencoba untuk menghubungi papanya. "Halo Mama, Apakah hari ini Mama akan pulang? kami sangat merindukan mama dan papa?" ucap Kayla saat itu ketika panggilan teleponnya untuk sang mama langsung tersambung oleh orang yang bersangkutan. Tetapi Mama Kayla hanya terdiam sesaat seolah tengah memikirkan jawaban apa yang harus Ia berikan pada putrinya namun sebelum wanita itu menjawabnya Kayla sudah menyahutnya kembali. "Apakah mama tidak merindukan kami?" ucap Kayla kemudian hingga membuat kedua mata wanita yang sering dipanggil oleh rekan kerjanya itu sebagai Diana langsung memberikan jawabannya. "Mama sangat merindukan kalian sayang maafkan mama ya kalau mama jarang pulang. Baiklah kalau begitu malam ini Mama akan pulang ke rumah, jadi kalian mau mama masakkan apa nanti biar mama belanja dulu," ucap Diana saat itu untuk jawaban dari pertanyaan putrinya. Tampak sorak sorai Kayla saat itu yang langsung menyalur pada Nayla yang juga ikut senang, keduanya bahkan tampak melonjak-lonjak di tempatnya tanda jika keduanya bahagia kemudian kedua tangan Nayla dan juga Kayla saling berpegangan erat seolah memberi kekuatan satu sama lain jika mereka mungkin bisa membuat kedua orang tuanya berbaikan. "Apa saja Kami mau memakannya, jika itu adalah masakan Mama terima kasih banyak ya Mah pokoknya nanti aku dan juga Nayla Tunggu Mama di rumah ya jangan sampai telat pulang kita ingin memasak makanan itu sama-sama," ucap Kayla saat itu pada mamanya jujur karena kedua Gadis itu ingin sekali melakukan aktivitas di rumah seperti biasanya dengan mamanya dan ia merindukan saat-saat yang seperti itu bukan disaat keduanya harus sendirian setiap hari bahkan di saat hujan dan pemadaman listrik. Keduanya hanya bisa saling menguatkan satu sama lain saat itu, Nayla dan juga Kayla terus berdoa agar kedua orang tuanya bisa kembali lagi ke rumahnya bahkan keduanya pun berdoa meski kedua orang tuanya mustahil untuk bersama kembali karena dengan mata kepala sendiri Nayla dan juga Kayla sempat melihat mamanya berpelukan dengan lelaki lain selain Papanya, dan papanya yang tengah bersama wanita lain selain mama Diana membuat kedua Gadis itu tahu jika cinta mamanya bukan untuk papanya lagi dan kedua Gadis itu berharap ada yang akan tinggal di rumah salah satunya entah itu Papa atau mamanya. "Baiklah sayang kalau begitu Mama tutup dulu ya panggilan teleponnya Mama masih punya pekerjaan dan sebentar lagi mama akan pulang setelah pekerjaan Mama selesai jadi agar cepat selesai mama tutup dulu panggilan teleponnya ya setelah itu mama akan belanja baru nanti pulang ke rumah," ucap Mama Nayla dan juga Kayla saat itu pada kedua putrinya namun Nayla yang mendengar ucapan mamanya saat itu karena panggilan telepon itu suaranya dikeraskan oleh Kayla membuat Nayla pun bisa mendengar percakapan mamanya di sana hingga Gadis itu langsung menyahut ucapan mamanya. "Kami sudah tidak sabar untuk menunggu Mama pulang ke rumah. Bagaimana kalau kita datang ke tempat kerja mama saja? kita belanja sama-sama aku dan juga Kayla sangat merindukan acara kita yang seperti itu mah bagaimana?" ucap Nayla Kemudian pada mamanya dan di saat itu untuk sesaat mama si kembar hanya bisa berpikir jika lebih baik ia yang datang ke tempat kedua putrinya dibandingkan putrinya yang datang ke tempat kerjanya. "Begini saja Sayang Kalau begitu Mama akan menyelesaikan pekerjaan mama dulu setelah itu mama akan menjemput kalian di sekolah bagaimana apakah kalian bisa menunggu kita?" ucap mama Nayla dan juga Kayla saat itu dan keduanya pun langsung mengiyakan apa yang namanya inginkan. "Baiklah Ma kalau begitu aku dan juga Kayla akan menunggu Mama di cafe depan sekolah ya kami akan menunggu sampai Mama datang," ucap Nayla kemudian dengan jawabannya lalu ketiganya sepakat untuk menyudahi panggilan tersebut dan di saat yang bersamaan panggilan telepon Nayla baru tersambung oleh Papanya dan kedua Gadis itu langsung memiliki ide jika mereka ingin menyatukan mama dan Papanya kembali. "Bagaimana kalau kita ajak mama dan papa untuk pergi berbelanja bersama-sama? bukankah itu hal yang mengasyikkan?" ucap Nayla kemudian dengan idenya. Kaylapun langsung setuju. "Boleh, tapi jangan bilang kalau nanti Mama juga akan datang ke sini. Kamu tanya dulu apakah Papa bisa datang ke sini atau tidak?" ucap Kayla kemudian dengan bisikannya. "Halo Sayang maafkan papak ya tadi papa ada operasi sedikit jadi Papa tidak bisa mengangkat telepon kamu, ada apa? tumben kamu telepon Papa?" ucap tanya Hendra pada kedua putrinya. "Halo Papa Iya aku sudah mencoba untuk menghubungi Papa sedari tadi Pah aku dan juga Kayla ingin sekali jalan sama Papa ke mall berbelanja, seperti itu apakah," ucap Nayla saat itu pada Papanya dan terlihat lelaki itu hanya diam sesaat. Hendra tidak bisa menolak keinginan putrinya tetapi lelaki itu masih harus melihat apakah nanti ada jadwal pekerjaan yang harus ia lakukan. "Iya sayang Papa tahu tapi ini Papa masih satu jam lagi kerjanya bagaimana? apakah kalian tidak apa-apa menunggu papa?" ucap tanya papa si kembar. Tampak Nayla dan juga Kayla saling menatap satu sama lain keduanya seolah tengah memberi isyarat alis mata yang terangkat satu sama lain untuk bilang iya. "Iya Papa oke baiklah kalau begitu Pah nanti aku dan juga Kayla akan menunggu Papa di mall saja ya? nanti papa bisa langsung datang ke mall itu dan kalau sudah tiba di sana nanti langsung kirim pesan ke aku atau ke Kayla atau Papa bisa telepon juga kalau Papa mau bagaimana Pah? nanti pokoknya aku dan Kay akan tunggu papa di mall tersebut nanti akan aku kirimkan Alamat dan nama mall-nya ke Papa," ucap Nayla kemudian pada Papanya dan ketiganya juga sepakat untuk menyudahi panggilan tersebut. Dan setelah beres dengan misinya Nayla dan juga Kayla segera menyeberang jalan raya untuk menuju ke arah cafe yang ada di depan sekolahannya saat itu keduanya memilih untuk duduk di tepi jalan sembari menikmati keindahan jalan raya menjelang sore itu. Setelah memesan dua gelas jus kesukaan masing-masing keduanya pun mengobrol santai di sana tampak raut wajah keduanya yang begitu berseri tanda jika saat itu keduanya begitu bahagia karena akan bersama-sama seperti dulu lagi berbelanja dengan kedua orang tuanya. "Nay apa kita tidak kelewatan tadi? bagaimana jika mereka nanti malah makin marah satu sama lain?" ucap Kayla saat itu yang tampak khawatir mengingat kedua orang tuanya sudah sungguh-sungguh untuk mau datang dan berbelanja dengan mereka tetapi mereka malah menghianatinya. "Kamu jangan khawatir Kay, mereka tidak mungkin akan marah dengan kita ya mungkin mereka akan marah satu sama lain tapi masa iya mereka akan meninggalkan kita di tempat keramaian itu? tidak mungkin kan? dan ini adalah kesempatan kita untuk menyatukan mereka. Jadi kita jangan sampai melewatkan kesempatan baik ini Kay, begitu," ucap Nayla kemudian yang memberi jawaban pada saudari kembarnya itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN