Liona menguap pagi-pagi dirinya sudah bangun pergi bekerja. Senen hari yang paling tak disukai olehnya. Karena apa? Dia harus memulai aktivitasnya kembali dengan menghitung uang orang. Bukan uangnya. Liona mematut dirinya depan cermin dengan senyuman paksanya. Liona melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi lewat. Liona mendesah kasar dan segera keluar dari dalam kamarnya. Liona mendengar suara tawa mengema dari ruang makan. Liona menuju ke ruang makan, dan melihat Arka sudah duduk di kursi meja makan dan memakan sarapannya bersama orangtua Liona. Liona menaikkan sebelah alisnya. Sedang apa pria itu di sini? Perasaan semalam mereka tidak berjanji untuk bertemu. Dan pagi ini malah Arka sudah ada di rumahnya saja. Dan kapan pria itu sampai di sini? Liona meringis. Membayangkan kalau