“Ishana? Dayana? Apa yang kamu mau tahu?” Genta tersenyum menggoda. “Ahh.. Sepertinya ada yang cemburu.. Aku suka..” Btari menoleh dan melotot, “Si-siapa yang cemburu?” Genta menyentuh puncak hidungnya, “KA-MU! Siapa lagi? Apa aku akan cemburu pada Ishana? Atau Dayana? Buat aku aku cemburu pada mereka?” Genta lalu tertawa. “A-ku tidak cemburu!” Btari berkata tegas, “Hentikan, jangan tertawa. Apa yang lucu?” “Kamu lucu Btari.. Apa lagi?” Genta tiba-tiba mendekat dan mengelus pipinya. “Ada seorang perempuan cantik yang merah pipinya.. Entah malu, entah kepanasan..." “Ah masa?” Btari langsung berdiri dan bercermin di kamar mandi. Genta hanya tertawa terbahak-bahak. “Ke-kenapa kamu terus tertawa?” Btari mulai merasa marah. Ia memberanikan diri bertanya soal Ishana dan Dayana, ta