Alka membalikan badannya untuk mencari posisi yang nyaman. Ia lalu menarik selimut sampai menutupi kepala. Hawa dingin begitu menusuk sampai ke tulang membuat sekujur tubuhnya terasa ngilu. Tiba-tiba bayangan wajah Melda melintas dalam tidurnya, membuat Alka membuka matanya lebar-lebar lalu menurunkan selimutnya dan merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Alka mendongak untuk menatap jam yang menggantung di dinding kamar. Pukul 01.55 dini hari. Alka menggaruk kepalanya yang terasa gatal. "Gila! Ini jam nggak salah, kan? Perasaan gue tidur udah lama deh, tapi kenapa masih jam segini? Aish, cepetan dong pagi. Gue nggak sabar ketemu Melda mau minta penjelasan pasti dari dia." Tangannya meraba-raba ponsel yang berada di atas nakas. Setelah dapat ia menyandarkan punggungnya pada ranjang, la