Pagi adalah waktu ketika jalanan Jakarta sangat tidak bersahabat. Semua orang bertumpah ruah ke jalan bahkan sebelum matahari terbit. Melda berusaha fokus saat pikirannya masih bergantung pada kejadian malam tadi. Pandangannya sejak tadi memang fokus ke jalan, tapi pikirannya melayang pada Alka. Mobil yang dikendarai oleh Melda berhenti saat lampu merah menyala. Ia mengusap wajahnya berkali-kali lalu menghela napas. Sebenarnya ia malu dengan kejadian tadi malam, dimana ia secara terang-terangan meminta jarak padahal mereka tidak ada hubungan apa-apa selain kakak dari sahabatnya. Melda pikir, ia terlalu kekanak-kanakan. Sembari menunggu lampu hijau menyala, Melda membuka w******p-nya untuk mengabari Lena kalau ia akan sedikit telat untuk datang ke kantor, mengingat jalan yang dipadati