Dua Centang Biru

1890 Kata

Melda merebahkan tubuhnya di atas kasur bergambar bunga, lalu meraih boneka Teddy Bear berwarna pink berukuran sedang, dipeluknya erat boneka itu. Melda menatap ke arah jendela, di luar sana sedang turun hujan deras. Hawa dingin begitu menusuk kulit. Melda menarik napas dalam, sejak aksi labrak Claudia padanya, ia tidak bisa lepas untuk memikirkan Alka. Memang, apa masalahnya kalau usia Alka berada di bawahnya. Toh, tidak terlalu jauh, hanya terpaut dua tahun. Bukan masalah besar, kan? Melda memejamkan matanya sejenak, lalu mendudukkan tubuhnya dan bersandar di ranjang dengan kaki selonjoran. "Kira-kira, apa hubungan dia sama Alka? Kenapa dia sebegitu marahnya sama gue?" gumam Melda sembari mengingat kejadian sejak awal ia dan Claudia bertemu. Melda menggaruk pangkal hidungnya. Ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN