“Cukup! Tak perlu minum lagi. Kalau kau ingin pulang, maka pulang saja!” Ryu merebut cawan dari tangan Hide, mencegahnya untuk minum lebih banyak. Sejak tadi, Hide meminum sake seperti air. Tidak peduli berapa banyak. Hide menepis tangan Ryu. “Pergi! Tidak perlu menggangguku.” Ryu mendesah lalu duduk disampingnya. Mereka ada di salah satu restoran milik Kuryugumi. Tidak akan ada yang mengganggu meski Hide berada di situ semalam suntuk. Ryu tadinya masih ingin bekerja, tapi mendapat panggilan dari Inoue yang memintanya datang ke restoran itu, karena bisa melihat jika keadaan Hide buruk—lebih dari hari-hari sebelumnya. Tentu Hide yang seperti ini bukan baru pertama terjadi. Semenjak tidak pernah pulang, hampir setiap hari Hide menghabiskan waktu di bar atau restoran seperti ini untuk mab