Ayu yang jatuh terduduk, menutup mulut rapat-rapat. Takut membuat suara, juga takut dengan reaksi Hide nanti. Ayu tentu tidak akan lupa bagaimana Hide mabuk dan marah pada saat yang bersamaan. Ayu berharap ia tidak sedang marah saat ini. Hide perlahan duduk, mengusap kepalanya yang tentu saja sakit, lalu memandang sekitar. Ayu sudah ingin lari, tapi Hide ada persis di pintu. Sedang dirinya sudah ada di dalam kamar Hide. “Yumi-chan? Kenapa kau disini? Kapan kau sampai?” tanya Hide, saat melihat Ayu. Mulut Ayu ternganga, karena dia baru saja melihat Hide tersenyum geli dengan sangat jelas. Senyum yang sudah lama tidak dilihat Ayu, sampai tidak ingat lagi kapan terakhir Ayu melihatnya. Ayu mengedipkan mata beberapa kali, untuk melihat apakah senyum itu akan menghilang seperti ilusi. Tapi