12. Khitbah

1252 Kata

Ayub memahami perasaan gadis itu. Dia masih belia, belum bisa berpikir matang untuk persoalan demikian. Tak lama kemudian, Salwa menganggukkan kepala. “Artinya… Kamu mau nikah sama Ayub?” Zul ingin mempertegas jawaban Salwa. “Ya,” jawab Salwa tegas. “Kamu masih terlalu kecil untuk memikirkan perkara rumah tangga. Emangnya kamu yakin dengan jawabanmu itu?” tanya Zul masih tak yakin. Salwa mengangguk lagi. Kali ini anggukannya lebih mantap. Bukan hanya Zul yang tidak yakin Salwa bersedia menikah di usia yang masih sangat muda. Ayub bahkan tidak yakin bisa melamar gadis seumuran Salwa, yang mungkin baru beranjak meninggalkan mainan bonekanya. Ayub mendekati Salwa dan menyematkan cincin ke jari manisnya. Pas. Tidak kebesaran, juga tidak kekecilan. “Baiklah, sekarang aku pu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN