Setiap hari Seina menemani Darel di apartemennya, membantu serta merawat Darel karena merasa bersalah karena sudah membuatnya cedera. Untungnya cedera Darel tidak begitu parah. Bahkan, Seina membawa laptop serta buku catatannya ke rumah Darel untuk bekerja sembari menemaninya. "Kamu sedang menulis apa?" tanya Darel mengintip dari belakang Seina. Seina menoleh ke belakang lalu kembali fokus dengan laptopnya. "Tentang kisah cinta yang belum usai," jawab Seina tanpa menghiraukan Darel yang masih berada di posisinya. "Cinta belum usai, apa dia sedang menyinggungku," batin Darel. "Ehm ... bagaimana kisahnya?" imbuh Darel yang penasaran dengan cerita yang di tulis Seina. Seina memalingkan wajahnya, hanya beberapa senti saja bibir keduanya hampir bersentuhan. Mata Darel dan Seina saling be