14. Kecelakaan Pesawat

1252 Kata
Setelah resmi bercerai dengan Kenny, tidak ada lagi alasan Abigail untuk kembali ke rumah yang tampak seperti istana tapi menjadi neraka paling mengerikan untuk Abigail selama empat tahun lebih. Dia masih enggan menunjukkan pada publik tentang dirinya yang sebenarnya. Dia bahkan berencana akan menghabiskan seluruh waktunya kembali ke desa tempat dia tumbuh besar dengan mendiang neneknya. Malam ini Santana dan kedua anak laki-lakinya datang mengunjungi tempat tinggal Abigail yang masih sangat dirahasiakan sekalipun telah lepas dari keluarga Dirgantara. Abigail sedang tertidur lelap ketika ayah dan kakak laki-lakinya datang. “Ayah?” ujar Abigail ketika melihat sang ayah sedang duduk di tepian ranjang sembari menyentuh punggung tangannya. Santana tersenyum lembut sambil mengusap punggung tangan Abigail. “Ya, Nak. Ini Ayah. Tapi maaf ya, Ayah tidak sendirian mengunjungimu hari ini. Ayah mengajak abang-abangmu juga,” ujar Santana lembut. Abigail mengangguk lalu menegakkan tubuhnya. Tatapannya mengarah pada kedua laki-laki yang kini sedang berdiri tak jauh dari belakang sang ayah. “Bang Charlos? Bang Ethan?” sapa Abigail sedikit tak percaya pada pemandangan di depannya. “Ya, Abbey. Ini abang. Gimana kabar kamu?” sapa Charlos sang kakak tertua. “Puji Tuhan baik, Bang,” jawab Abigail datar. “Bang Daniel mana?” tanya Abigail menanyakan keberadaan Daniello, kakak keduanya. “Daniel sedang ada urusan di kantornya,” jawab Ethan, kakak ketiga Abigail. “Bang Ethan bagaimana kabarnya?” balas Abigail setelah mendapat informasi dari Ethan soal keberadaan Daniello. “Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja. Aku minta maaf ya. Karena permintaanku waktu itu, kamu harus mengalami kehidupan yang sulit dan menderita di keluarga Dirgantara,” ujar Ethan penuh penyesalan. “Bukan salah siapa-siapa. Menjadi bagian dari keluarga Dirgantara adalah murni keputusanku. Nggak ada sangkut pautnya dengan siapapun. Yang aku sesalkan saat ini hanyalah, aku telah mempermalukan nama baik keluarga Santana dengan menjadi janda di usia sangat muda. Aku memang nggak pantas menjadi bagian dari keluarga Ayah,” ujar Abigail dengan wajah muram. Charlos dan Ethan mendekati ranjang. Kemudian masing-masing duduk di kanan dan kiri Abigail. “Kamu jangan bicara begitu, Abbey. Kamu sangat berharga bagi kami. Maafkan setiap ucapan kami di masa lalu yang menyakiti perasaanmu ya. Setelah ini kami berjanji akan selalu bersikap baik padamu dan tentunya melindungimu dari apa pun,” ujar Ethan sambil mengusap rambut Abigail dengan lembut. Abigail tidak menyangka akan mendapatkan kehangatan keluarga seperti ini setelah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Dia tidak menyesal telah hidup menderita bersama keluarga Dirgantara jika pada akhirnya mendapatkan kehangatan keluarga yang selama ini diidam-idamkannya. “Sekarang kamu aman dengan kami. Kamu nggak perlu lagi kembali ke masa-masa sulit itu. Bahkan kami akan membantumu jika kamu berniat untuk membalas perbuatan terkutuk keluarga itu,” ujar Charlos sambil merangkul pundak Abigail. “Kembali ke rumah Ayah, ya. Ayah merasa tenang kalau kamu berada di dekat Ayah. Abang-abangmu pasti akan melindungi dengan segenap hati mereka. Nggak perlu lagi ada yang kamu takuti di dunia ini,” sambung Santana sungguh-sungguh. “Terima kasih, Ayah. Aku akan memikirkan kembali tawaran Ayah dan juga Bang Charlos. Tapi untuk sementara waktu biarkan aku tinggal di tempat ini seorang diri. Kalau Ayah merasa khawatir pada keselamatanku, Ayah bisa menambah staf penjaga keamanan saja.” “Baiklah kalau itu maumu. Ngomong-ngomong besok lusa adalah hari perayaan pernikahan Ayah dengan Ibu abang-abangmu. Kami akan merayakannya di private island. Kamu bisa ikut, Abbey?” tawar Santana yang selama ini tak pernah sekalipun melibatkan Abigail dalam acara keluarga. “Aku takut mengganggu acara kalian. Seperti yang kita sama-sama tahu, Ibu Jessy masih belum bisa menerima kehadiranku, Ayah,” ujar Abigail tak bisa menyembunyikan wajah sendunya. Masih segar dalam ingatannya bagaimana istri pertama ayahnya itu begitu membencinya. “Lagipula aku juga belum siap bertemua dengan keluarga besar Ayah, apalagi keluarga besar Ibu Jessy juga pasti hadir di acara itu. Mereka pasti belum bisa menerima aku.” “Justru itu karena banyak anggota keluarga besar Ayah yang belum pernah ketemu kamu, Ayah menganggap ini adalah momen yang paling pas. Karena itu Ayah ingin kamu ikut hadir. Sekalian Ayah mau menunjukkan pada dunia bahwa engkau adalah putri ayah satu-satunya.” “Aku juga ingin hadir untuk memberi selamat kepada Ibu. Tapi aku nggak mau membuat kacau suasana bahagia Ibu dan keluarga kita.” “Kalau Abbey nggak mau, jangan dipaksa, Ayah. Mungkin Abbey benar-benar butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan situasi ini. Aku mengerti yang sedang dirasakan Abbey saat ini. Nggak mudah untuk menerima semua perubahan dengan begitu cepat,” ujar Charlos bijak. “Ayah mengerti soal itu. Ayah hanya tidak mau Abbey merasa terasingkan kalau tidak diajak. Jadi Ayah pikir lebih baik untuk menawarkan lebih dulu pada Abbey. Keputusannya tetap berada di tangan Abbey. Ayah benar kan, Nak?” Abigail mengangguk sambil mengulas senyum. Dengan penuh kesadaran dan keberanian dia memeluk tubuh ayahnya. Hal yang ingin dilakukannya selama bertahun-tahun yang lalu. Charlos dan Ethan ikut tersenyum menyaksikan kehangatan ayah dan anak di hadapan mereka. “Ayah adalah yang terbaik bagiku,” ujar Abigail setelah mengurai pelukannnya. “Terima kasih sudah mau menerima kehadiranku dalam keluarga dan kehidupan Ayah. Semoga aku bisa bisa membalas semua kebaikan Ayah ini,” sambungnya, dengan penuh ketulusan. “Kamu tidak perlu membalas dengan apa pun. Cukup tetap hidup dengan bahagia dan jadi Abbey yang kembali ceria seperti sebelum kamu masuk dalam rumah keluarga Dirgantara. Itu saja sudah lebih dari apa pun bagi Ayah.” Tak berselang lama terdengar ketukan pelan dari arah pintu kamar, kemudian muncul sosok laki-laki kurus dengan langkah anggun memasuki kamar. Laki-laki itu menatap Abigail selama beberapa saat. Baru setelah itu dia merentangkan tangan dan memeluk Abigail dengan erat. “b******n itu dan keluarganya telah menghancurkan hidupmu, Abbey Sayang,” ujarnya sembari menatap Abigail dengan tatapan syahdu. “Kamu kurus banget, Abbey? Memangnya mereka nggak pernah ngasih kamu makan dengan benar? Kamu itu putri satu-satunya keluarga Santana. Apa sih, yang bikin kamu bertahan selama ini? Apa yang mereka janjikan padamu? Kekayaan yang mereka miliki saja nggak bisa menyaingi kekayaan milik Santana Group.” “Udah ngomel-ngomelnya? Kalau belum dilanjut nanti aja ya, setelah makan. Aku udah laper banget soalnya,” ujar Abigial menghentikan omelan kakak keduanya itu sambil terkekeh geli. Keempatnya lalu tertawa dan bersama-sama keluar kamar menuju ruang makan untuk menikmati sarapan bersama-sama. Sambil sarapan mereka saling bercerita satu sama lain. Di sinilah Abigial tahu alasan Ayah dan ketiga kakak laki-lakinya berubah sikap pada Abigail. Farusman melaporkan hasil penyelidikannya dengan baik selama satu tahun terakhir. Satu tahun yang lalu diam-diam Santana memang mengirim Farusman untuk menyelidiki kegiatan Abigail di rumah keluarga Dirgantara. Meski sulit mencari tahu situasi di dalam rumah karena ketatnya penjagaan di rumah itu, tidak menghalangi pekerjaan Farusman untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Santana dan ketiga anak laki-lakinya. Dari sanalah mereka berempat lalu mengetahui kehidupan sulit dan menderita yang dialami oleh Abigail selama menjadi menantu di keluarga Dirgantara hingga membuat akhirnya hati nurani mereka terketuk untuk segera menyelamatkan Abigail dari situasi buruk di rumah itu. Bahkan soal saham hadiah yang dijanjikan oleh Beni kepada Abigail jika usia pernikahannya bisa memasuki tahun kelima juga diketahui oleh Farusman dan timnya. Selang sehari momen perayaan ulang tahun istri pertama Santana di sebuah pulau pribadi milik keluarga Santana keluarga Santana digelar, keluarga Santana mengalami kecelakaan pesawat dalam perjalanan menuju pulau pribadi miliki keluarga itu untuk merayakan hari jadi pernikahan Ayah Abigail dengan istri sahnya. Seluruh keluarga besar Santana ikut dalam penerbangan itu. Hanya Abigail saja yang tidak ikut dalam acara bahagia itu. Semua orang yang berada di dalam pesawat jet pribadi yang mengalami kecelakaan itu meninggal dunia tanpa kecuali karena pesawatnya meluncur bebas ke dalam laut dalam. ~~~ ^vee^
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN