15. Temukan Putri Tunggal Santana

1076 Kata
Abigail yang sedang berada di gereja untuk mendoakan keselamatan keluarga Ayahnya terkejut membaca notifikasi baru di ponselnya yang berisikan artikel berita tentang kecelakaan pesawat. Seolah memiliki firasat buruk Abigail yang jarang membuka artikel berita dari sebuah media berbasis daring tersebut tertarik untuk membaca isi beritanya. Kedua matanya membelalak sempurna, napasnya jadi tak beraturan, tangannya gemetaran dan saat tatapannya menangkap ada nama Santana tertulis di dalam artikel berita yang sedang dibacanya ponsel terlepas begitu saja dari tangan. Abigail yang sedang duduk di deretan bangku terdepan tiba-tiba berteriak histeris. “Ayah! Nggak mungkin!” teriak Abigail diiringi derai air mata yang mulai membasahi pipinya. Pendeta yang sedang memberikan ceramah pagi itu tentu saja menghentikan khutbahnya. Para jemaah gereja yang juga ikut ibadah bersama Abigail tak kalah terkejut melihat yang sedang dialami oleh Abigail. “Ada apa, Nak?” tanya seorang wanita paruh baya yang duduk di samping Abigail. Namun bukan jawaban yang Abigail berikan. Dia terus menangis tersedu sedan hingga Farusman datang dan membawanya pergi meninggalkan gereja. Saat sedang di mobil untuk kembali ke vila Farusman menonton acara berita selingan yang sedang menayangkan berita tentang kecelakaan yang menimpa keluarga Santana. “Seperti yang kita semua ketahui Santana Group adalah sebuah grup perusahaan yang bergerak di berbagai bidang ekonomi dan perdagangan. Salah satu anak perusahaannya yang paling terkenal bergerak dalam bisnis perhotelan. Hotel Santana merupakan hotel bintang lima dan bertaraf internasional paling bergengsi selama beberapa tahun terakhir di negara ini, baru saja meresmikan cabang ke sepuluh di sebuah pulau yang terkenal dengan wisata baharinya. Namun pesawat pribadi milik Santana Group yang sedang terbang menuju pulau pribadi untuk merayakan ulang tahun pernikahan pemilik sekaligus pimpinan perusahaan dikabarkan hilang kontak dan ditengarai jatuh ke ke tengah laut sekitar pukul delapan pagi tadi. Santana yang merupakan pimpinan Santana Group dan segenap anggota keluarganya berada di dalam pesawat tersebut. Dugaan sementara seluruh penumpang beserta kru yang berada di dalam pesawat tidak ada yang selamat.” Furasman segera menutup laptopnya dan menoleh ke arah belakang. Pria itu menemukan Abigail sudah berhenti menangis tapi pandangannya menerawang menatap kaca jendela di samping kirinya. “Katakan padaku kalau semua yang dibacakan oleh pembawa berita itu bohong, Pak. Aku akan membayarnya jika dia membuat klarifikasi permintaan maaf karena telah menyampaikan kebohongan pada publik,” ujar Abigail dengan wajah datarnya. “Tapi berita yang baru saja kita dengar bersama-sama memang benar adanya, Nona Abbey. Pihak terkait sudah mengonfirmasi bahwa pesawat yang jatuh ke laut memang pesawat pribadi Santana Group. Dan seluruh anggota keluarga Anda berada di dalam pesawat itu,” jelas Furasman hati-hati. “Apa yang bisa aku lakukan setelah ini, Pak. Hanya dalam hitungan bulan aku kehilangan dua keluarga sekaligus. Aku benar-benar ketakutan saat ini, Pak,” ujar Abigail. “Anda tidak perlu takut, Nona. Saya akan setia pada Anda. Apa pun yang Anda butuhkan akan saya berikan.” “Kalau saya menginginkan kematian sendiri, apa Anda mau memberikannya, Pak?” “Tolong jangan bicarakan soal kematian di momen sedang berduka seperti ini, Nona.” “Pertemuan kemarin menjadi pertemuan terakhir kami. Mereka seperti sedang berpamitan, tapi saya nggak peka akan hal itu. Saya jahat ya, Pak.” “Tidak ada yang bisa menebak takdir kematian, Nona. Hanya Tuhan yang tahu.” “Saya bingung, Pak.” “Sudah saya katakan, Anda tidak perlu takut dan bingung. Saya tidak akan pernah meninggalkan Anda sendirian. Saya akan mengurus semuanya.” Tak ada respon apa pun lagi dari Abigail. Perempuan itu kembali terdiam dalam lamunannya. Dia mengingat kembali pembicaraannya dengan istri pertama ayahnya di telepon tadi malam. Wanita itu mengatakan sudah memaafkan kesalahan ibunya yang telah menjadi orang ketiga di dalam rumah tangga Santana dan istri pertamanya. Wanita yang akrab dipanggil Ibu Jessy itu juga telah bersedia menerima Abigail sebagai anak keempatnya dan satu-satunya anak perempuan dalam keluarga Santana. Ibu Jessy bahkan sempat meminta Abigail ikut dalam acara peringatan pernikahan ayah dan ibu tirinya itu. Namun Abigail belum siap berada di tengah-tengah keluarga Santana dengan statusnya yang baru saja bercerai dari anggota keluarga pesaing bisnis keluarga ayahnya. Dia belum siap menerima cibiran semua orang terutama orang-orang yang tidak tahu apa-apa tentang dirinya tapi memberinya sanksi sosial seolah baru saja melakukan sebuah kejahatan. Akhirnya semalam Abigail memutuskan tetap bertahan pada pendiriannya untuk tidak ikut hadir dalam perayaan spesial itu. Dia tidak menyangka hari yang lebih buruk dari hari-harinya selama menjadi menantu keluarga Dirgantara akan terjadi dalam hidupnya yang hampir mencapai titik ketenangan dan kenyamanan hidup. ~ Sementara itu di kediaman keluarga Dirgantara semua anggota keluarga tersebut sedang menyaksikan acara berita yang sedang menayangkan berita utama tentang kecelakaan pesawat yang baru saja menimpa keluarga Santana. “Tim SAR dan anggota keamanan perairan laut dikerahkan untuk melakukan pencarian. Namun hingga tiga jam berlalu sejak pesawat dinyatakan hilang dari peredaran, belum ditemukan adanya penumpang yang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut. Penjaga pantai serta penduduk yang tinggal di bibir pantai juga dikerahkan untuk melakukan pencarian penumpang yang bisa menyelamatkan diri ke tepian. Pencarian tidak akan dihentikan setidaknya hinga 14 hari hari ke depan. atau setidaknya hingga bangkai pesawat dan kotak hitam ditemukan untuk menyelediki kronologi kecelakaan tersebut. “Dikabarkan keluarga inti keluarga Santana merupakan penumpang pesawat yang mengalami kecelakaan itu. Namun menurut kabar terbaru yang beredar baru-baru ini, Pak Santana yang merupakan salah satu dari sepuluh orang terkaya di negara ini menurut majalah ekonomi bergengsi tingkat internasional menyebutkan bahwa, Pak Santana mempunyai seorang putri yang selama ini identitasnya dirahasiakan dan sang putri tunggal memiliki kehidupan sederhana sehingga tidak ada satupun orang yang tahu bahwa dia adalah putri tunggal seorang miliarder. Dan putri tunggal Pak Santana tidak ada dalam daftar penumpang yang ikut dalam penerbangan itu.” “Apa benar itu keluarga Santana yang terkenal karena kekayaannya itu?” celetuk Marisa sambil menunjuk kearah televisi. Dengar-dengar pemiliknya adalah salah satu dari sepuluh orang terkaya di negara ini. Ayah mertua saja sekalipun semua kekayaaan milik anak-anaknya digabung, masih belum bisa masuk ke 50 besar,” sambungnya sambil tertawa cekikan. Joni yang mendadak emosi memukul meja yang ada di sampingnya dengan penuh amarah. “Tutup mulutmu, Marisa! Kalau kamu tidak bisa mengatur cara bicaramu maka pergilah dari sini!” ujar Joni secara tidak langsung mengusir Marisa. “Kita harus menemukan putri tunggal Santana sebelum publik. Jadi kita bisa memanfaatkan perempuan itu untuk kepentingan perusahaan. Kalian dengarkan baik-baik ucapanku! Siapapun di antara kalian yang bisa menemukan putri tunggal Santana dalam waktu 3 kali 24 jam, maka aku akan memberikan seperempat bagian dari sahamku pada orang tersebut,” ujar Joni sembari menunjuk wajah istri, anak-anak serta menantunya.” ~~~ ^vee^
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN