Abigail yang sedang berada di gereja untuk mendoakan keselamatan keluarga Ayahnya terkejut membaca notifikasi baru di ponselnya yang berisikan artikel berita tentang kecelakaan pesawat. Seolah memiliki firasat buruk Abigail yang jarang membuka artikel berita dari sebuah media berbasis daring tersebut tertarik untuk membaca isi beritanya. Kedua matanya membelalak sempurna, napasnya jadi tak beraturan, tangannya gemetaran dan saat tatapannya menangkap ada nama Santana tertulis di dalam artikel berita yang sedang dibacanya ponsel terlepas begitu saja dari tangan. Abigail yang sedang duduk di deretan bangku terdepan tiba-tiba berteriak histeris. “Ayah! Nggak mungkin!” teriak Abigail diiringi derai air mata yang mulai membasahi pipinya. Pendeta yang sedang memberikan ceramah pagi itu tentu