Sesampainya di kamarnya Abigail meminta pada Kenny agar melepas tangannya. Kenny menarik napas panjang lalu menyemburkannya kasar. “Mau bicara apa?” tanya Abigail dingin. “Kamu kenapa, sih? Aku seperti nggak mengenali istriku tadi,” ujar Kenny. Kening Abigail berkerut dalam menatap lekat ke arah Kenny. “Memangnya selama ini kamu mengenaliku? Bahkan selama empat tahun lebih kita menikah, baru kali ini kamu menyebutku sebagai istri,” balas Abigail sengit. “Biasanya juga kamu nggak suka mencari keributan dengan siapapun.” “Ya, selama ini aku diam saja. Nggak masalah anggota keluarga Dirgantara yang menghinaku karena biar bagaimanapun aku telah mendapatkan banyak hal di keluarga ini, tapi kalau ada orang luar yang menghinaku tentu saja aku nggak akan diam saja,” bantah Abigail tegas.