Chapter 9 - Cumi Bakar Teriyaki

1861 Kata
Chapter 9 - Cumi Bakar Teriyaki Setelah berkutat di dapur cukup lama Rini dan Rendy akhirnya selesai juga. Dengan membawa tiga hidangan cumi bakar. Yaitu cumi bakar pedas asam manis, cumi bakar madu dan cumi bakar teriyaki. Napsu makan Clarisa bertambah dua kali lipat melihat hidangan yang ada di depannya. Ternyata Rini jago masak juga. Clarisa tahu Rendy pasti kesulitan memasak apa yang ia pinta. Enggak apa-apa kali-kali. Demi menyenangkan istri yang sedang hamil. "Ini cumi apa sayang?" Tanya Clarisa saat menyantap salah satu cumi yang dihidangkan. Rendy malah garuk-garuk kepala. Pasalnya meskipun Rendy yang masak. Namun, Rinilah yang tahu resep dan nama cumi apa yang mereka buat. "Cumi bakar teriyaki," jawab Rini. "Yang ini enak banget. Aku suka," Clarisa melahap habis cumi bakar teriyakinya. Sementara cumi pedas asam manis dan cumi bakar madunya. Tidak ia sentuh sedikitpun. "Kenyang juga. Makasih sayang. Aku sama bayi kita seneng banget udah kamu masakin," ucap Clarisa manja. Lagi-lagi hal itu membuat sahabat-sahabat nya tertawa. Mereka baru melihat sisi lain dari Clarisa. Ternyata saat hamil, ia bisa semanja itu pada suaminya. Bahkan di depan sahabatnya. "Nanti malam bikin lagi yah, sayang," pinta Clarisa. Rendy menepuk jidatnya yang tidak bersalah. Tadi saja sudah kerepotan kalau tidak dibantu Rini. Ini suruh bikin lagi. "Nah loh harus diturutin. Kalau enggak mau anak elo ngeces," ceplos Putri cablak seperti biasa. "Iya, iya. Rin, entar kasih tahu resep yang tadi yah. Gue lupa, soalnya tadi kan kita masak tiga macam. Sementara yang dimakan cuma cumi bakar teriyaki," ujar Rendy pasrah. "Ya udah Clara gue pamit pulang dulu. Soalnya besok gue harus balik ke Paris lagi. Karena urusan suami gue udah beres di sini," Carina pamit. "Yah sayang banget. Padahal gue masih kangen banget sama elo. Lagian kenapa enggak tinggal di Indonesia aja. Kenapa harus di Paris?" tanya Clarisa. "Risman kan dokter di sana. Kemanapun suami gue, gue harus ikut. Bukan kah seorang istri harus seperti itu?" ucap Carina. "Iya sih bener juga. Gue juga ikut tinggal di rumah orang tua Sebastian," dukung Putri. "Iya sih. Terus kapan elo nikah sama Agung, Rin?" sindir Clarisa mengalihkan pembicaraan pada Rini. "Eh kenapa jadi bawa-bawa nama Agung?" Protes Rini. "Agung itu baik loh, Rin. Dia sama kayak gue fotografer profesional," ucap Rendy bangga. "Udah udah ah. Gue juga mau pamit Clara. Siang ini gue ada meeting sama client," Rini buru-buru pamit kemudian kabur. "Hahahaha," Clarisa, Rendy, Carina dan Putri. Mentertawakan kelakuan Rini yang ajaib. Segitu enggak maunya disinggung tentang pernikahan. Ia langsung main kabur saja. Padahal Rini bekerja menangani pernikahan. Eh malah dia sendiri yang menghindar dari pernikahan. ******** Malam hari sesuai janji. Rendy harus kembali membuat cumi bakar teriyaki yang Clarisa mau. Rendy langsung menanyakan resep dan cara pembuatannya pada Rini. "Gimana Rin, apa aja yang harus gue siapin?" tanya Rendy sambil tangannya siap mengumpulkan apa saja yang Rini sebutkan. "Bahan-bahannya yaitu tiga buah cumi, bersihkan dan kupas kulitnya. Dua ratus lima puluh gram tahu cina, haluskan. Satu butir telur, kocok lepas. Garam, merica secukupnya. Satu sendok makan saus tiram, dua sendok makan saus teriyaki. Bumbu irisnya yaitu dua siung bawang putih, dua buah bawang merah, satu buah cabai merah besar, buang biji nya, satu buah cabai rawit merah, satu batang daun bawang. Bahan olesannya yaitu empat sendok makan saus teriyaki, satu buah jeruk limau, peras. Satu sendok makan margarine," instruksi Rini panjang lebar. "Pelan pelan Rin, gue enggak ke kejar nih!" Protes Rendy. Kemudian Rini mengulangnya dengan frekuensi lebih lambat dari sebelumnya. "Terus cara masaknya gimana?" tanya Rendy lagi. "Cara membuatnya pertama, campur tahu dengan telur. Aduk rata. Kedua, tumis bumbu iris hingga harum. Masukan adonan tahu aduk rata. Bumbui dgn garam, merica, saus tiram dan saus teriyaki, koreksi rasa. Masak hingga matang. Angkat dan dinginkan. Ketiga, masukkan adonan tahu ke dalam cumi semat dengan tusuk gigi. Lumuri cumi dengan bahan olesan. Keempat, panggang cumi hingga matang. Udah deh beres," instruksi Rini diucapkan secara perlahan. Agar Rendy bisa mengikuti step bye step yang Rini ucapkan. "Thank's banget yah, Rin. Kalau enggak ada elo. Gue enggak tahu gimana jadinya," Rendy bersyukur banget punya partner kerja sekaligus sahabat seperti Rini. Ia bisa diandalkan dalam segala hal. Selesai Rendy masak ternyata Clarisa masih muntah-muntah di toilet. Kasihan sekali, bukannya membaik pulang dari rumah sakit. Morning sicknes Clarisa malah semakin parah. Kata dokter, kalaupun tidak masuk nasi tidak apa-apa di ganti dengan buah-buahan. Makanya saat Clarisa meminta cumi bakar teriyaki lagi. Rendy bersedia membuatkannya. Agar Clarisa bisa masuk makan untuk nutrisi si janin. Kasihan juga melihat wanita yang hamil muda seperti Clarisa. Karena tidak semua mengalaminya. Ada yang saat hamil biasa biasa saja. Tidak ngidam atau tidak mengalami morning sicknes. Ya semua itu kembali kepada kondisi tubuh masing-masing. Karena tubuh seseorang itu tidak semuanya sama. Mual dan muntah atau morning sickness adalah salah satu gejala kehamilan yang paling mudah dikenali. Tiga dari empat orang wanita mengalami morning sickness saat hamil. Istilah morning sickness muncul karena rasa mual dan muntah pada ibu hamil umumnya lebih intens terjadi di pagi hari. Meskipun begitu, beberapa wanita mengalami mual dan muntah kapan saja bahkan hingga sepanjang hari Morning sickness pada dasarnya merupakan gejala yang wajar terjadi dan tidak membahayakan. Namun apabila terjadi secara berlebihan, mual dan muntah pada ibu hamil bisa jadi sudah bukan merupakan gejala morning sickness lagi. Tapi, hal ini bisa menjadi pertanda munculnya masalah kehamilan lain yang disebut hiperemesis gravidarum. Berbeda dengan morning sickness, hiperemesis gravidarum adalah masalah yang bisa membahayakan kehamilan. Agar lebih waspada, simak ciri-ciri morning sickness yang wajar berikut ini. Pertama Terjadi pada Trimester Pertama Kehamilan. Morning sickness adalah gejala yang biasanya terjadi pada minggu ke enam hingga minggu ke dua belas kehamilan. Tapi, ada beberapa wanita hamil yang mengalami mual dan muntah hingga trimester kedua atau bahkan selama kehamilan berlangsung. Kedua, Mual Datang dan Pergi. Rasa mual yang Bunda rasakan saat morning sickness umumnya terjadi pagi hari atau dipicu beberapa hal, misalnya bau atau rasa lelah. Setelah beberapa saat, rasa mual akan hilang. Kalau mual yang Bunda rasakan berlangsung terus menerus tanpa henti, bisa jadi Bunda mengalami hiperemesis gravidarum. Ketiga, Tidak Membuat Berat Badan Turun. Penurunan berat badan yang terjadi akibat morning sickness biasanya tidak signifikan dan hanya berlangsung beberapa saat. Apabila penurunan berat badan mencapai dua selengah sampai sepuluh kilogram, Bunda harus lebih waspada akan adanya masalah hiperemesis gravidarum. Keempat, Tubuh Relatif Tetap Fit. Walaupun sedikit mengganggu rutinitas, morning sickness tidak sampai membuat Bunda merasa lemas. Bunda pun masih bisa menjalani aktivitas sehari-hari. Mual dan muntah yang menyebabkan tubuh lemas hingga tidak kuat beraktvitas harus diwaspadai sebagai gejala hiperemesis gravidarum. Kelima, Nafsu Makan Tidak Terlalu Berubah. Rasa mual memang akan mengurangi nafsu makan Bunda. Meski begitu, masih ada makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi sehingga asupan nutrisi tetap terjaga. Apabila Bunda mengalami hiperemesis gravidarum, nafsu makan akan sepenuhnya hilang. Setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi pun akan dimuntahkan kembali. Apabila mual dan muntah yang ibu hamil alami masih sesuai dengan ciri-ciri di atas, tak perlu khawatir. Sebab, itu merupakan morning sickness yang wajar terjadi dan dialami hampir semua ibu hamil. Biasanya gejala tersebut akan mereda dengan sendirinya setelah memasuki trimester kedua kehamilan. Namun apabila gejala yang dirasakan jauh lebih hebat hingga memengaruhi kondisi tubuh, ada baiknya Bunda segera berkonsultasi ke dokter. Hal ini untuk mendeteksi adanya kemungkinan masalah hiperemesis gravidarum. Salah satu ciri hiperemesis gravidarum yang bisa Bunda kenali yaitu frekuensi buang air kecil menurun dan urine yang dikeluarkan akan berwarna lebih gelap. Tak hanya itu, Bunda juga akan sering merasa pusing dan berdebar-debar. Pemicu Terjadinya Morning Sickness. Morning sickness terjadi sebagai reaksi tubuh Bunda terhadap perubahan hormon selama kehamilan. Selain itu, morning sickness juga biasanya dipicu faktor tertentu seperti bau, cuaca panas, stres, atau makanan. Meski wajar terjadi dan dialami hampir semua Bunda, risiko morning sickness akan meningkat pada wanita yang memiliki kondisi berikut ini. Pertama, Kehamilan Pertama. Ibu hamil yang baru pertama kali mengandung memiliki risiko mengalami morning sickness lebih tinggi. Hal ini karena tubuh ibu hamil muda masih beradaptasi dan terkejut dengan berbagai perubahan yang terjadi. Kedua, Morning Sickness di Kehamilan Terdahulu. Apabila di suatu kehamilan ibu hamil sering mengalami morning sickness, ada kemungkinan ibu hamil itu akan mengalaminya lagi di kehamilan selanjutnya. Sebab, tubuh ibu hamil mungkin memang memiliki kecenderungan bereaksi terhadap perubahan tubuh dengan cara mual dan muntah. Ketiga, Mengandung Anak Kembar. Morning sickness juga akan lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang mengandung anak kembar. Hal ini karena hormon hCG yang diproduksi kehamilan kembar lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan biasa. Keempat, Pengaruh Alat Kontrasepsi yang Mengandung Estrogen. Estrogen dalam pil kontrasepsi oral dikenal memiliki potensi menyebabkan mual dan muntah. Wanita yang mengalami mual dan muntah setelah terpapar estrogen, mungkin juga akan lebih rentan mengalami morning sickness. Kelima, Sering Mabuk Kendaraan. Apakah ibu hamil termasuk orang yang mudah mabuk saat naik kendaraan? Jika iya, maka ibu hamil ini berpotensi mengalami morning sickness saat hamil nanti. Sering mabuk kendaraan menunjukkan kondisi tubuh ibu hamil kurang kuat menghadapi perubahan atau guncangan. Cara Mengatasi Morning Sickness. Mengalami morning sickness secara terus-menerus memang cukup mengganggu. Untunglah gejala mual dan muntah selama hamil ini bisa diatasi dengan beberapa langkah sederhana, di antaranya. Pertama, Makan Sebelum dan Setelah Bangun Tidur. Asam lambung yang bereaksi di perut kosong juga bisa menyebabkan morning sickness. Karena itu, setelah bangun di pagi hari, segera isi perut dengan camilan seperti biskuit atau makanan favori. Sebelum tidur, ada baiknya ibu hamil juga menikmati camilan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein tinggi. Kedua, Makan Lebih Sering dalam Porsi Lebih Kecil. Makan terlalu banyak bisa menyebabkan mual dan muntah. Itu sebabnya, ibu hamil sebaiknya sedikit mengubah pola makan selama kehamilan. Makan dalam porsi lebih kecil namun sering lebih baik dari pada makan dalam porsi besar langsung dalam sekali waktu. ketiga, Konsumsi Makanan Sehat. Makanan sehat yang tinggi protein dan karbohidrat kompleks membantu mengatasi mual dan muntah. Ibu hamil sebaiknya menghindari dulu makanan yang terlalu berminyak atau fast food karena sulit dicerna dan bisa memicu rasa mual. Keempat, Konsumsi Jahe atau Lemon. Makanan atau minuman yang mengandung jahe dan lemon bisa membantu mengatasi mual. Untuk mengatasi morning sickness, selalu siapkan teh lemon, teh jahe, atau permen jahe di manapun Bunda berada. Apabila mual menyerang, ibu hamil tak perlu kebingungan lagi. Kelima, Istirahat Cukup dan Hindari Stres. Kehamilan membawa banyak perubahan yang membuat tubuh lebih mudah merasa lelah. Karena itu, pastikan ibu hamil selalu beristirahat dengan cukup. Teknik seperti meditasi atau yoga juga bisa membantu mengatasi stres sehingga bisa mengatasi mual. Keenam, Hindari Pemicu Mual. Setelah beberapa waktu, ibu hamil biasanya sudah bisa mengenali pemicu mual yang dialami. Apabila setiap mengonsumsi makanan tertentu selalu mual, selanjutnya hindarilah mengonsumsi makanan tersebut. Ketujuh, Jangan Terlambat Makan. Rasa mual mungkin membuat malas atau terlambat makan. Tapi hal ini justru akan membuat merasa semakin mual. Karena itu, harus tetap makan walaupun dalam porsi kecil sehingga perut tetap terisi. Kedelapan, konsumsi Vitamin B6. Vitamin B6 cukup efektif mengurangi rasa mual dan muntah. Ini hamil bisa mengonsumsi makanan yang kaya kandungan vitamin B6. Selain itu, ibu hamil juga bisa meminta suplemen B6 pada dokter kandungan. Akhirnya, morning sickness merupakan bagian yang memang harus dijalani untuk menyambut kehadiran si Kecil. Walau berat, perjuangan ibu hamil selama kehamilan tentu sebanding dengan kelahiran buah hati nanti.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN