"Tapi Mirna terlanjur sakit hati, Om," Anwar berdiri dari duduknya dan meraih kepala Mirna, lalu mendekapnya. "Maafin Om ya," Mirna mengangguk lemah. "Mirna kira tadi Mirna bisa langsung meluk Om. Mau nyentuh kaki Om biar Om Anwar kaget tadinyaaaa," Anwar tersenyum hangat. Lucu mendengar suara rengek manja khas Mirna. Rengekan yang sangat dia rindukan. Begini rasanya menjalin kasih dengan gadis belia. Menggemaskan tapi membuatnya uring-uringan jika salah ambil tindakan. "Om janji nggak akan mengulanginya lagi. Om janji nggak akan bikin kamu sakit hati," "Om jahaaaat," Anwar dekap kepala Mirna sambil mengusap-usapnya penuh rasa sayang. "Om nggak tau Mirna kangen," isak Mirna. "Tapi kamu malah sembunyi..., seminggu lagi," Mirna terdiam. Dia juga tidak tahu kenapa dia malah keasy