Ingin memperkecil masalah, Mirna langsung pulang ke kamar kosnya setelah makan siang di kampus. Tak masalah baginya harus mengembalikan semua pemberian Anwar. Namun sebenarnya, Mirna cukup berat mengembalikan motor pemberian Anwar. Mirna sudah sangat nyaman dengan fazzionya. Tapi akhirnya Mirna relakan motor itu dia kembalikan. Terlebih, dia akan kembali pulang ke Semarang. Dia lalu berencana akan membawa motor lamanya ke Tangerang, sebuah motor hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh belas dari papanya. Mirna sempat mengendarai motornya saat sekolah dulu. Siang pukul dua, Mirna pergi menuju rumah Anwar dengan motor serta barang-barang lainnya yang dia masukkan dalam sebuah kardus yang cukup besar. Mirna ikat kotak besar itu di belakangnya. Mirna memang sangat lihai mengendarai motor. Matanya