"Ayah sudah makan?" Davin duduk di samping Abraham, yang sedang duduk di ruang keluarga. Pria paruh baya itu tampak duduk termenung sendirian. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. "Sudah, barusan saja. Ini Ayah sedang menunggu obat." " Syukurlah kalau begitu." Davin mengusap lengan sang ayah. "Yah, aku dan Viona pamit, ya. Aku dan Viona ingin sarapan di luar." "Hati-hati di jalan." Abraham menarik kedua sudut bibirnya. Sungguh Viona sangat beruntung memiliki suami seperti Davin. Yang selalu menjaga dan selalu melindungi Viona. Davin mengangguk. Segera berpamitan kepada Abraham begitu melihat Viona datang mendekat. Wanita itu tampak sudah tapi dan wangi seperti pengantin baru lainnya. Viona turut berpamitan kepada sang ayah. Hingga mereka berhenti di sebuah gerai kaki l