Ilka menyentuh dahinya, ada sebuah kompres instan menempel disana. Ia bingung apalagi suasana apartmentnya berubah lebih tertata. Barang-barang yang awalnya teronggok asal karena tubuhnya yang berada dalam kondisi 'kritis' tak mampu berkutik, menjadi lebih terlihat rapi. Sebersit waktu yang terlewati ia mulai memikirkan malaikat baik hati yang merawatnya. Berputar mencari petunjuk pengingat kejadian semalam, namun ia lupa. Buru-buru ia meraih handphonenya dan menghubungi Loli yang siapa tahu sedang mengerjainya. Namun belum pula jemarinya menyentuh benda kotak itu ia terperangah. Sebuah dompet asing tergeletak begitu saja di lantai. Ia memutar kembali rangkaian peristiwa. Namun dari semua yang ia lalui ia merasa asing dengan benda berwarna coklat pudar tersebut. Niatan terlupa, sedang rasa