Trimester Pertama

1602 Kata

Waktu seakan melambat. Menyeret dalam kehancuran semakin besar. Di mana Ariena merasakan kesakitan setiap detik hembusan napas keterpurukan. Menggerakkan tungkainya perlahan keluar dari kamar mandi—setelah menyelesaikan ritual mandi paginya dengan cepat pun singkat, tidak menunggu lama lagi baginya untuk segera bersiap ke rumah sakit. Ariena tidak tahan lagi dengan rasa sakit yang menggerogotinya. Sudah sejak semalam ia berpura-pura untuk tetap kuat. Namun perlakuan kasar dari Radit yang diterimanya tadi pagi, membuat semuanya kian memburuk saja. Ariena takut terjadi apa-apa dengan kandungannya. Maka, dengan gerak cepat Ariena berkemas. Memakai dress sederhana berwarna nude sepanjang lutut, dengan rambut terurai seperti biasanya, Ariena menyambar white sling bag yang masih tersimpan di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN