Alan membuka pintu kamarnya pelan-pelan. Ketika baru dibuka, ia melihat anak dan istrinya sudah terlelap. Tentu saja. Karena ini sudah lewat tengah malam. Alan menghela nafas panjangnya. Mau bagaimana lagi? Alan harus menunggu para wartawan itu pergi meninggalkan kantornya, barulah ia bisa pulang. Alan sepertinya enggan naik taksi lagi, karena tidak mau mengalami kejadian sama seperti tadi pagi lagi. Alan lalu masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar kembali. Ia melakukannya dengan sangat hati-hati. Setelah itu, Alan meletakkan tasnya di meja. Ia mengendorkan kerah baju dan melinting bagian lengannya. Alan lalu berjalan mendekat ke arah kasur kecil tempat Arsen tidur. Alan memperhatikan Arsen kecil yang terlelap. Semakin lama, Arsen nampak semakin lucu dan gembul saja. Membuat Al