Alan mengusap layar ponselnya beberapa kali. Tidak lama, ia lalu menempelkan ponsel ke telinga. Terdengar nada sambung di ponselnya. Hanya berjarak sekitar detik kemudian, Alan mendengar panggilannya terangkat. "Halo?" Suara Elena terdengar dari dalam ponsel Alan. "Kamu sedang apa, Sayang?" "Bukankah tadi kamu tahu saat kamu berangkat, kalau aku menemani Arsen." "Ah, iya. Benar juga, ya." "Ada apa kamu menelpon?" "Aaahh! Aku ingin cepat pulang," kata Alan sembari menghela nafas dengan nada amat berat. Elena terdengar tertawa. "Kamu kan baru berangkat belum ada lima menit. Masak sudah ingin pulang saja?" "Mau bagaimana lagi? Aku merindukan Arsen. Juga merindukanmu. Kalau saja hari ini tidak ada rapat untuk para direksi, aku akan ambil cuti sehari di kantor," ujar Alan lagi. E