“KAK ANDARI!” Galuh berlari memburu dan memeluk perempuan yang baru saja turun dari mobil ayahnya itu. “Aku kangen sama Kak Andari,” cicitnya sambil mengeratkan pelukan. Andari hanya terkekeh sambil membalas pelukan gadis itu. “Kalau Kak Andari pulang ke Bandung gimana ini nanti?” Galuh berdecak. “Ya nggak gitu maksudnya. Kemaren kan Kak Andari lagi sakit. Akunya ndak bisa bantuin ngurus. Gitu.” Andari mengusap-usap kepala gadis itu dengan sayang. “Iya. Ini kan udah sampe. Kamu kok nggak kuliah?” Mereka ngobrol sambil berjalan dan berangkulan menghampiri Sumarni yang sedang berdiri menyambut di teras rumah. “Kan aku mau nyambut Kak Andari. Kuliah juga pasti nggak konsen. Soalnya pengen ketemu Kak Andari cepet-cepet pasti,” kilhnya. Wanita itu sedang berada di rumah tetangga yan