“Fokus di karir keliatannya lebih baik. Atau mending resign aja ya dari kantor. Suasananya juga udah nggak mendukung. Udah banyak yang musuhin aku gara-gara dideketik dua cowok itu... hah....” Danita tidak bisa berhenti menyalahkan diri yang baru bangun dari mimpi dikelilingi pangeran. Di akhir kalimatnya dia tersenyum miris tapi kemudian mngusap puncak kepalanya sendiri seolah berkata kalau ‘tidak apa-apa, belum terlambat untuk memulai lagi dari awal’. Dan dari semua masalah yang tengah dirinya harapi, Danita kemudian merasa mantap untuk resign dari perusahaan milik suami temannya itu. Nanti mungkin dia akan mempertimbangkan lagi, karena dirinya juga harus lebih dulu menemukan perusahaan lain sebelum keluar dari pekerjaannya. /// Danita menjadi pendiam di kantor hari ini, kepala