“Sebenarnya kamu suka sama aku nggak sih?” gumam Danita dengan suara pelan di dekat Yudit.
Tiba-tiba saja Danita terpikirkan akan hal ini, dan mungkin sudah saatnya juga dia bertanya demikian pada Yudit. Tapi nyatanya dirinya tidak berani.
“Kamu tuh bikin aku bingung... kita sampe udah beberapa kali tidur bareng. Kalo dibilang friend with benefit bukannya aneh, ya? Kita sama sekali nggak berteman lho... kita cuma kebetulan kenal lewat Pak Fazran sama Naya dan waktu aku mabuk... selain itu kita nggak pernah bicara panjang lebar buat tahu masing-masing.”
Danita duduk di atas lantai alih-alih kembali masuk ke kamar untuk mengurung diri di sana seperti niatnya tadi. Dia bersandar pada meja dan matanya menatap pada Yudit yang masih menutup matanya. Pria itu tidur lebih awal lagi seperti kema
