Danita sedang berada di kamarnya untuk membereskan barang-barang yang dia bawa dari kantor ketika bel di unit apartemennya ini berbunyi. Danita langsung bangkit berdiri untuk membuka pintu karena mungkin itu pesanan makan malam yang akhirnya tiba, tapi saat pintunya terbuka justru sosok Yudit yang sudah hampir sebulan menghilang.
Danita tidak tahu bagaimana merespon kedatangan Yudit kali ini. Dirinya sudah berhasil untuk tidak langsung membiarkan Yudit mengontrol dirinya dan sudah melupaka banyak hal tentang pria itu juga. Jadi saat ini Danita masih terus diam dan berdiri di ambang pintu seolah tidak mengizinkan Yudit masuk begitu saja.
“Hai, Yudit. Ada perlu apa ya?” Danita akhirnya mendahului untuk menyapa Yudit karena pria itu cuma diam sambil menatapnya dengan sangat intens.
Tidak a
