Setelah bicara cukup lama dengan Vivi, akhirnya Lia merasa jauh lebih tenang. Cewek itu mulai bisa tersenyum, bahkan merangkai khayalan tentang bagaimana suasana saat ia menyerahkan dirinya kepada Ranjiel. Sesekali Lia melirik fotonya dan Ranjiel yang ada di atas meja, ia kemudian memeluk boneka Pikachu yang diberikan Ranjiel beberapa tahun lalu. Rindu? Tentu saja ia sangat merindukan pacarnya itu. Cara Ranjiel menatapnya, bagaimana cowok itu memperlakukannya, aroma tubuh, dan lain sebagainya. Sangat banyak alasan yang membuat Lia merindukan sosok pacarnya. Vivi yang melihat tingkah Lia hanya bisa menggelengkan kepala, masih tak mengerti dengan hati sahabatnya itu. “Pipi kenapa?” tanya Lia. Ia segera beranjak dari ranjang, menghampiri Vivi yang duduk di depan televisi. “Enggak, gue Cum