Letta menoleh, ternyata Vaskha. Cowok itu pasti melihatnya saat lewat area makan tadi. “Hai, Vaskha,” jawab Letta. Gadis itu duduk di kursi yang menghadap tanah lapang. Vaskha ikut duduk di sebelahnya. “Coklat?” tawar Letta. “Thanks. Aku sudah minum kopi tadi.” Setelah menyesap beberapa kali cairan coklat itu, Letta meletakkannya di meja. Ia penasaran mengapa sepagi ini Vaskha sudah berkumpul dengan para guru. “Kamu rajin sekali. Pagi-pagi sudah rapat. Pasti orang penting," ungkapnya. “Hahahha. Nggak juga. Cuma dimintain tolong untuk mengumpulkan anak-anak buat sarapan jam 7 nanti,” jawab Vaskha. “Kamu juga rajin bangun pagi,” balasnya sambil mendorong Letta dengan lengannya. “Tidak juga. Mumpung ada di sini, sebenarnya aku ingin jalan-jalan dulu sendirian. Tapi ketahuan Cecil dan