"Elo kayak orang nggak waras beneran deh, Mbak. Kayak baru pertama jatuh cinta. Norak lo." Aku sudah malas menghitung berapa kali Aliqa protes mengenai hal yang sama. Aku yang beginilah, begitulah dan blah blah blah lainnya. Seperti dia tidak pernah merasakan apa yang kurasa saat ini saja. Bahkan, aku masih ingat dia pernah menangis menjijikkan ketika putus dari Hattala dulu. Dan, bukankah itu semua dimulai karena cinta? Lalu, mengapa kalau aku yang mengalami, seolah semuanya menjadi salah kaprah? Seolah dunia nggak mendukung dan terkesan sangat diskriminatif? Entahlah. Yang pasti, sekarang, tugasku hanya perlu mengabaikan Aliqa dengan segala ucapannya, dan tetap fokus pada apa yang sedang aku dan Kalingga bahas di chatroom. Oh man, kalau sedang dalam masa begini, duduk di sofa bersa