"Percayalah, Sayang, Gala jadi makin dewasa di sini. Kamu nggak perlu khawatir, karena tiap malam, Bunda ajak dia ngobrol dari hati ke hati. Selain Bunda dan dirinya sendiri, kamu adalah alasan Gala untuk berdamai." Memang tidak ada yang perlu kukhawatirkan, kecuali diriku sendiri. Memang tidak ada hal-hal yang terlihat tidak baik-baik aja, kecuali diriku sendiri. Dan, memang aku tidak perlu merasa ragu atau cemas, kecuali untuk diriku sendiri. Sebab asumsiku, yang menjadi bermasalah setelah ini nanti: adalah aku. Bagaimana aku menjalani hariku di Serpong tanpa ada gangguan tengil dari Gala? Bagaimana jika aku rindu kafe dan berfoto ala-ala, tetapi tak ada tangan profesional bahkan hanya dengan kamera ponsel? Semuanya menjadi serba bagaimana, dimulai sejak semalam. Kamu betul, aku t