15. Mau?

1593 Kata

“Gue gak ngerti.” Rahi bersedekap d**a. Dia diseret oleh Willis hingga terdampar di kursi penumpang dalam mobil pria itu. “Lo bertingkah seolah-olah cinta lo buat gue,” Rahi menjeda dengan terkekeh, “Rahi punya gue,” ledeknya menekan tiap kata. “Tau bulshit gak, sih? Gemes gue sama lo dan segala tingkah lo yang di luar nalar itu,” celetuk Rahi yang terus Willis dengarkan tanpa mau menimpali. Lelaki itu hanya memfokuskan diri pada jalanan yang dilalui. “Oke. Diem aja terus sampai Mimi Fairy terjun dari Kahyangan!” misuh Rahi merasa terabaikan. Willis meliriknya sekilas, tangan besar pria itu beralih menggenggam tangan Rahi. Yang kini Rahi perhatikan seberapa mungil tangannya sendiri bila berada dalam kukungan telapak Willis. Rahi tidak berontak, dia membiarkan Willis bertingkah. Ibu jari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN