Prolog
Untuk kamu yang ingin bahagia, tapi setia memupuk duka.
Dari yang ingin bahagia, tapi selalu mau bertahan dalam luka.
Kamu terlalu sibuk sakit hati.
Tanpa kamu sadari hati orang lain sudah kamu lukai.
Kamu memaku diri sebagai korban.
Kamu merasa jadi yang paling dirugikan.
Dan kamu bertingkah seakan hanya kamu yang kesakitan.
Tanpa kamu ketahui…
Bahwa ada aku yang sudah terjun ke jurang dan nyaris tidak terselamatkan.
Kamu …
Seseorang yang selalu ingin dimengerti, tapi tidak mau mengerti.
Seseorang yang selalu ingin dipahami, tapi tidak mau memahami.
Seseorang yang kemauannya selalu harus dituruti, tapi tidak memberi toleransi.
Kamu …
Yang hatinya tertinggal di masa pra pacaran.
Yang perasaannya masih diratui oleh mantan.
Yang pikirannya dikontaminasi dengan kebencian.
Dan jiwanya diselimuti dendam kecintaan.
Tapi, karena kamu …
Dari sana aku mengenal proses pendewsaan.
Terima kasih …
Sejauh ini yang aku butuhkan adalah kekuatan untuk bertahan.
***