Haruna menatap serius segala pergerakkan Juna. Ia tahu rencana apa yang akan dipikirkan oleh lelaki itu. Meski begitu, Haruna tak akan pergi dari sini sebelum membuatnya mengerti bahwa, segala sesuatu yang diperbuatnya akan menjadi bumerang. "Kau menyapa orang yang salah, Nona." Haruna melipat kedua tangan, "Aku tak mengerti. Hidupmu sudah sempurna. Tapi, kenapa kau mempersulitnya?" Juna tersenyum devil dan membuka botol minuman. "Botol ini, pasti sangat berguna." Dengan cepat, Juna menyiram ke wajah Haruna. Namun, gadis itu menghindar. "Aku sudah bisa membaca trikmu, Juna." Deg Dari mana dia tahu namaku? "Kau penggemarku?" tanya Juna heran. Haruna mendekat ke arah mobil, "Mana mungkin…! Orang penuh kepalsuan seperti dirimu adalah penggemarku. Jangan mimpi!" "Ck ck, cari alasan,"