Qirani hanya tertawa saat mendengar gadis yang akrab di panggilnya Irma itu bicara padanya mengenai pekerjaan yang ada. Karena bagi Qirani, pekerjaan itulah yang cocok untuknya. "Kok malah ketawa sih Qi?" tanya Irma pada gadis itu yang merasa aneh pada sikap gadis di depannya. "Gimana nggak ketawa sih kak! itu pekerjaan yang memang sudah aku tunggu dan sudah aku prediksikan...aku mau kak...mau banget malahan...aku pikir memang cocoknya aku disana." Ucap Qirani dengan jujurnya, yang saat itu membuat Irma tertegun sesaat disana. Ia merasa gadis di depannya itu masih sangat polos. "Aku harap...kepolosan kamu ini nggak akan hilang karena tergerus waktu Qi..." ucap Irma dalam hatinya. Karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, saat karyawannya yang datang dari kampung, lalu mengenal pr