“Cckk, bisa-bisanya wanita gila kek gitu di nikahi.” Berkali Alan ngedumel, meluapkan kekesalannya. Pengen banget maki, ngatain, nyumpahin, tapi itu nggak mungkin banget. Ada bundannya yang pasti malah akan memarahinya. Cowok tengil itu menoleh, menatap kakaknya yang duduk dengan menatap ponsel ditangan. “Ray, itu emak tiri lo kapan matinya sih.” “Al!” seru Yana, sedikit melotot ke Alan. Tak membalas, hanya membuang nafas kasar tanpa berani membalas tatapan bundanya. Lalu Rayna terkekeh dibelakang sana. “Nggak sopan ngomong begitu ke orang tua, Al.” Rayna menambahi. Membuat Alan makin melengos. Nahan kesal tentunya. Yana mengeratkan genggaman tangannya distir mobil. Menyentak nafas kasar melalui mulut. “Biar bunda minta tolong ke kak Jo aja.” Alan menoleh, sedikit mengulas senyum.