Yana kembali masuk kedalam taxi, melepas tas, menaruh dalam pangkuan. Mendongak, menatap sopir didepannya. “Ayo, pak. Jalan, balik ke rumah sakit.” “Baik, bu.” Jawab si bapak, dan tanpa menunggu lagi, mobil segera berjalan meninggalkan daerah X. Di kursi penumpang, Yana mulai mengusap layar ponsel. Menekan menu telpon, menempelkan ponsel itu ke telinga. “Nomor yang anda tuju sendang tidak aktif atau ....” Kembali menatap layar ponsel dengan desisan lirih. Masuk ke aplikasi hijau, tangannya lincah mengetik huruf dilayar lebar itu. [assalamu’alaikum, Bel] [ini bunda Yana. Maaf ya, Alan dan bunda nggak bisa datang ke rumah abi kamu. Alan kecelakaan kemarin malam, seusai antar kamu pulang ke kost. Sekarang kondisinya masih kritis.] [maaf sudah membuat keluarga dan kamu menunggu kami. Se