Sebuah buku tebal mendarat di atas meja beton, tempat Anggi meletakkan laptopnya. Gadis itu menoleh sambil mendongak, menatap yang tengah berdiri di sampingnya. Sosok sahabat yang tidak disangka muncul di kampus, padahal tidak ada kepentingan sama sekali. “Lo ngapain di sini?” Tanya Anggi yang heran melihat Xella. “Ada bimbingan mendadak? Mau ketemuan sama Miss Trisya atau Mas dosen ganteng?” Xella letakkan tasnya yang berisi laptop, lalu menjatuhkan tubuhnya di tempat duduk tepat di seberang Anggi. Wajahnya kusut dan nampak sekali mata pandanya. Seperti bukan Xella yang biasa Anggi lihat. “Lo bimbingan jam berapa?” tanya Xella pelan. “Lima belas menit lagi, kenapa? Jawab dulu pertanyaan gue,” protes Xella. “Gue ke kampus karna Zoe lagi ada jadwal belajar dan gue lagi males diem di ru