23. Perkara Cucu

2012 Kata

Mas Alan ini suka sekali tiba-tiba meninggalkanku begitu saja. Pertanyaanku di pinggir Sungai Han tadi dia abaikan seolah tak penting. Dia kini malah secara random mengajakku ke pusat perbelanjaan di Seoul. Katanya, dia mau membeli oleh-oleh untuk orang tuanya di rumah. “Kamu mau beli apa, Vin? Biar saya yang bayar.” Aku langsung menoleh ketika mendengar itu. Aku yang tadinya sedang memilih baju, mendadak berhenti. “Enggak perlu, Mas. Saya bisa beli sendiri.” “Biar sekalian tuduhan Mbak Mia itu tepat.” “Abaikan aja tuduhan itu. Toh saya enggak tersinggung karena nyatanya enggak. Waktu di depan toko buku, saya juga cuma bercanda. Maksud saya, soal rumah tiga lantai. Lupakan tentang benda-benda bergharga. Saya cuma terima traktiran berupa makanan dan tiket wisata. Selebihnya saya bisa s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN