13 (POV SATRIA & Nina)

2618 Kata

POV Satria Pulang dari dokter, aku mampir ke rumah ibu yang sejak semalam menelepon tapi tidak kuangkat. Sengaja tidak mengangkatnya karena aku tahu betul bahasannya tidak akan pernah berubah. "Sat, lamanya kamu," kata Ibu saat aku mengucap salam berjalan memasuki rumahnya. Perempuan tambun berjilbab merah muda instan itu tengah menyeruput teh. "Ditelepon tidak diangkat, pesan pun tidak dibalas," katanya saat aku duduk di hadapannya. Aku hanya menghela napas. Kalau tadi pagi dia tidak kirim pesan WA menyuruhku datang ke rumah karena ada hal penting, aku lebih memilih tidak ke sini. Biasanya kalau aku ke sini, topik yang ibu bahas tidak akan pernah berubah. Pasti mengenai Wulandari, Wulandari terus. Sampai pusing aku mendengarkan omongan ibu, dari dulu membicarakan Wulandari apa tidak bo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN