Aku menunduk dalam. Sekian lama aku terus diam, akhirnya Putri kembali menyenggol lenganku. "Nin, Om Satria mandengin kamu terus. Nakutin banget tau, Nin, kaya mau nelan aku." Aku mengangkat wajah pelan-pelan. Benar saja, Om Satria tengah memandangiku. Buru-buru aku menunduk dan bilang pada Putri. "Put, aku ingin ke kamar mandi. Bantu akuu, yuk?" Pintaku dengan jantung berdegup kencang. Aku tak berani menatap Om Satria. Dengan takut-takut, Putri beranjak berdiri. Dia pun melangkah ke belakangku. Tapi ia bukannya segera mendorong kursi roda agar temannya ini bisa segera rileks malah ia menatap Om Satria sambil nyengir. Takut-takut wajahnya saat berkata, "Emp, Om, aku mau nginap di sini nanti malam." Duuh, Putri nekat banget. Aku aja masih mengumpulin niat buat bilang, dia sudah bilang