Sebuah Rasa

1082 Kata

“Tuan muda Hiroshi,” panggil seorang pria muda, ia berdiri di samping Hiroshi yang masih duduk di pinggir tebing, menatap menara tertinggi di istana Kitsune yang terlihat dari tempat persembunyiannya. “Ryu? Ada apa?” tanyanya. “Persediaan makanan kita menipis, yang tersisa saat ini kemungkinan hanya sampai tiga hari ke depan,” cakap Ryu, seorang pria berusia dua puluh tahun jika dia seorang manusia. Ryu merupakan anak dari Yota, seorang Kitsune yang meninggal satu bulan lalu. Hiroshi menghela napasnya, pria itu kemudian bangkit dari duduknya, berdiri tegap di depan Ryu. “Aku akan mencari solusinya, kau jangan khawatir, Ryu,” ucap Hiroshi sembari menepuk bahu pria muda itu. “Tuan muda, bukankah lebih baik kalau kita berpindah tempat?” usul Ryu. Hiroshi menggelengkan kepalanya pelan, “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN