Pertemuan Yang Berujung Tragedi

1015 Kata
"Pertemuan pertama dengan seorang gadis." *** Selama Criszya bersama dengan Hafidz walaupun tidak sering membuat banyak orang kadang iri melihat mereka. Padahal, Criszya bertemu dengan Hafidz tidak terlalu sering hanya sesekali berpapasan. Suatu hari Criszya bertemu dengan seorang perempuan yang tidak lain ternyata adalah adik Hafidz mereka begitu dekat Dan tidak banyak yang tahu kalau beliau adalah adik Hafidz tapi Lina tahu. Lina tahu banyak tentang Hafidz. Criszya bertemu dengan Hanif saat gadis itu hendak ditodong oleh para preman. Criszya yang melihat itupun langsung mendekati gadis tersebut. "Tolong ... tolong...." teriak gadis itu. Lingkungan di sana memanglah tidak ramai Dan tidak banyak orang juga disekitaran sana. "Diem. Mau teriak sekenceng apapun gabakal ada yang denger. Serahin semua barang kamu." "Tidak. Lepaskan...." Gadis itu tetap menarik tasnya padahal dua orang berbadan besar sudah merampas keras tas gadis itu. Criszya yang melihat langsung saja ke sana. Tidak lupa dia melihat sebuah kayu besar Dan langsung menggebuk kedua laki-laki itu. Saat laki-laki itu meringis kesakitan Criszya langsung menarik gadis itu ke belakangnya. "s****n. Siapa yang berani sama kita." Salah satu dari preman itu pun menengok ke arah belakang. "Wah Bagus nih ada dua mangsa malah. Cewe semua lagi." "Kalian laki-laki pengecut yang hanya berani dengan wanita. Kalian berani dengan wanita di tempat seperti ini." "Kak ayo kita pergi aja enggak usah diladenin." Gadis yang ditolong Criszya tetap mencoba menarik Criszya untuk kabur. Padahal, laki-laki tadi maju ke depan menghampiri mereka. Criszya masih mempertahankan kayu yang dipegangnya. Dia bersiap memukul kedua laki-laki itu. Sedangkan wanita tadi sudah menarik wanita itu. Saat laki-laki itu sudah maju ke depan. Criszya langsung saja memukulnya. Tapi, laki-laki itu langsung menangis pukulan itu. "Kak ayo kita pergi aja dari sini. Dari pada kita kenapa-kenapa. Ayo kak." "Tenang....." Criszya sebenarnya takut tapi dia tetap saja harus fokus dengan kedua laki-laki yang sudah berada di depannya ini. Wanita itu langsung saja pergi meninggalkannya Criszya. Criszya melihat wanita itu yang pergi. "Tunggu...." Tapi, wanita itu tetap tidak menyahuti Criszya. Criszya pun kecewa dengan gadis yang sudah dibantu ya tapi malah pergi begitu saja. "Heh tunggu!" teriak laki-laki itu saat wanita tadi kabur. "Sudah biarkan saja dia pergi. Kita nikmati saja gadis yang ini lebih terlihat seksi Dan juga menggoda bisa kita pakai dia." "Jaga ucapan kalian!" Criszya tetap mundur. "Sudah jangan banyak omong kamu!" Laki-laki itu akhirnya bisa mendapatkan Crisyza Dan membuang kayu yang dipegang Crisyza. "Lepas...." "Tenang sayang. Kalau kamu tenang pasti tidak akan kenapa-kenapa. Kalau kamu banyak omong pasti bakal kenapa-kenapa," ucap laki-laki itu dengan senyum sinisnya. Criszya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Dia sudah tertangkap saat ini. Sedangkan, wanita tadi pergi begitu saja. Laki-laki itu memegang pipi Criszya. Criszya sontak langsung saja meludahi laki-laki yang memegang pipinya itu. Cuih.... "b******k. Lo berani ngeludahin kita! Kita udah baik-baik ya! Tapi, lo malah minta kita buat kasar." "Ahhh sakit. Lepas...." Satu preman tadi menarik rambutnya kasar sedangkan laki-laki yang diludahi oleh Criszya langsung menampar pipi Criszya. Plak.... "Ahhh...." Criszya meringis karna rasa perih yang menjalar di pipinya. Criszya disiksa berkali-kali dengan laki-laki itu. Hanya saja Criszya masih mempertahankan dirinya dengan baik. Laki-laki itu menampar Criszya berkali-kali membuat gadis itu sudah babak belur. "Berhenti...." Laki-laki yang menampar Criszya Dan menyiksa Criszya hingga gadis itu tidak berdaya pun langsung menengok ke belakang. Criszya melihat ke belakang ternyata gadis yang tadi balik dengan membawa orang-orang. Preman tadi langsung saja lari saat melihat masa yang lebih banyak hingga akhirnya mereka mengejar. Wanita tadi langsung saja membantu Criszya. *** Wanita yang tadi kabur tidaklah benar-benar meninggalkan Criszya dia mencari bantuan untuk membantu Criszya. Karna jika mereka tetap berada di sana mereka pasti tidak akan selamat. Dan ada untungnya laki-laki tadi pun tidak mengejar wanita itu. "Pak tolong, Pak. Di sana ada perempuan yang dikroyok sama preman," ucap perempuan tadi. "Di mana neng?" tanya Bapak-bapak gojek tersebut. "Di sana, Pak. Ayo bantuin buruan takut keburu diapa-apain," ucap perempuan itu. Tukang gojek di sana pun langsung serempak mengikuti wanita tersebut. Dan setelah itu langsung saja mereka ke tempat tadi untuk membantu Criszya. Wanita itu harap-harap cemas agar tidak terjadi sesuatu dengan perempuan yang sudah membantunya. Dia sengaja meninggalkan tadi untuk mencari bantuan. *** "Maaf ya tadi aku ninggalin kamu sendiri," ucap wanita tadi merasa bersalah melihat raut wajah Criszya yang babak belur. "Tidak apa. Aku yang harusnya makasih ya. Maaf tadi aku sempat berfikiran negatif bahwa kamu meninggalkan aku dan aku tidak tahu lagi harus berbuat apa setelah kamu tinggalkan tadi. Aku sudah pasrah," jawab Criszya. "Sudah diobati semua hanya butuh waktu beberapa hari agar bekas lukanya hilang. Jangan lupa rutin diobati ya," ucap dokter di puskesmas tersebut. "Makasih ya, Dok," jawab Criszya. Setelah itu Dokter tersebut pergi meninggalkan mereka berdua. "Pasti sakit banget ya bibir kamu sampai berdarah," ucap wanita tadi. "Tidak kok ya lumayan sih," jawab Criszya sambil tersenyum walaupun menahan perih dengan senyumnya itu. "Nama kamu siapa?" tanya wanita itu. "Criszya," jawab Cris. "Namanya Bagus ya susah juga. Dipanggilnya siapa?" tanya wanita itu lagi. "Emm Cris bisa kok," jawabnya. "Oh oke Kak Cris. Sepertinya kamu lebih tua dari aku." "Apakah mukaku terlihat setua itu?" tanyanya lagi. "Ah tidak maaf. Maksudnya kamu itu cantik namun wajahmu terlihat lebih dewasa." "Hahaha tidak apa. Oiya namamu siapa? Dan kamu sedang kuliah atau kerja?" tanya Criszya. "Aku masih sekolah kak," jawabnya lagi. "Oh ya maaf ya aku tidak bermaksud." "Jangan-jangan kamu bales dendam ya aku bilang kayak gitu tadi?" ucap wanita itu. "Eh engga kok. Maaf ya kalau emang bikin kamu sakit hati atau apa aku enggak maksud bales kamu kok," jawab Criszya. "Hehehe muka kamu serius banget sih. Aku paham kok santai aja enggak usah serius banget. Oiya namaku Hanif. Aku masih SMA kelas 2 kok emang muka aku beneran kelihatan tua banget ya? Aku jadi mikir gitu nih." "Eh enggak kok. Kamu masih imut tadi aku cuma bercanda aja." Hanif tersenyum Dan mengangguk. "Iya-iya percaya kok. Santai aja kalau kakak sendiri?" "Aku kuliah." "Oh pantes mukanya udah dewasa banget." Criszya hanya tersenyum canggung. Setelah itu keadaan mulai mencair. Hanif meminta maaf sekali lagi sudah membuat Criszya jadi seperti ini. Dia merasa bersalah dengan wanita yang sudah membantunya sedangkan dirinya tidak apa-apa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN