Angga kini tak lagi mengganggu Chelsea yang membersihkan kamarnya, lelaki itu lebih memilih untuk duduk di ruang kelurga dan menganti channel televisi berulang kali. Jika bisa berbicara, televisi itu pasti akan protes karna apa yang Angga lakukan padanya. Chelse yang baru selesai membersihkan kamar, memutuskan untuk duduk di kursi yang berada di belakang sofa yang ditempati lelaki itu. Memperhatikan lelaki itu dan sesekali tersenyum lirih. Inilah yang harusnya terjadi, jarak. Semesta telah melakukan tugasnya dengan memisahkan mereka, jadi tak ada gunanya membunuh jarak yang memang seharusnya ada di antara mereka demi menyembuhkan hati yang patah. “Chel ...” Suara lelaki itu membuat Chelsea mengangkat wajah dari buku yang tengah dibacanya. “Ada apa, Ga?” Lelaki itu tak mau bersusah paya