Pagi telah tiba. Entah mengapa hari ini Chelsea kelewat semangat. Ia tak bisa memungkiri jika dirinya menantikan kencan yang Angga janjikan padanya. Ia bangun pagi-pagi sekali, memberishkan rumah sembari bernyanyi riang, dan senyum selalu menghiasi wajahnya. Ia pun memasak udang sambal, sayur capcay, dan juga ayam goreng, tiga jenis masakan yang biasanya tak pernah terhidang di meja makan mereka. Biasanya Bi Lisa selalu memintanya berhemat dan memasak masakan sederhana yang tak harus mengeluarkan biaya mahal. Kali ini, ia ingin memasak enak untuk Bi Lisa dan membungkusnya untuk dimakan bersama di rumah Angga. Chelsea tak bisa mencegah kebahagiaan yang merasuki hati. Ingin menjauh, namun tak mampu. Angga seakan memilik magnet yang menariknya terus-menerus mendekat. Sulit untuk lepas. Bahk