Chelsea segera turun dari mobil begitu mereka tiba di rumah Angga. Ia berjalan cepat dan membuka pintu dengan kunci cadangan yang memang masih disimpannya. Chelsea tak peduli lagi dengan Angga, ia tak mau terus-terusan terjebak oleh pilu yang disebabkan oleh kedekatan mereka. Andai Angga berada di posisinya, ia yakin lelaki itu akan melakukan hal yang sama. Pintu lemari berisi peralatan kebersihan dicegah menutup oleh Angga yang entah kapan sudah berdiri di dekat Chelsea. Wanita itu menunduk, mencoba mengabaikan kehadiran Angga. “Aku bener-bener minta maaf, Chel,” ucap Angga penuh penyesalan. Chelsea menyingkirkan tangan Angga dan menutup lemari, ia tak menjawab permintaan maaf lelaki itu dan berlalu pergi, Angga mengekorinya dari belakang. Ia merasa begitu bersalah, namun Chelsea lah y